Bisnis.com, JAKARTA - Aksi korporasi pemecahan nilai saham atau stock split tercatat menjadi salah satu aksi korporasi yang banyak dilakukan sepanjang tahun 2022. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 10 perusahaan telah mengumumkan stock split sejak awal 2022, dan beberapa di antaranya telah terlaksana.
Terbaru, emiten dengan harga saham termahal di BEI, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) akan melakukan stock split dengan rasio 1:10.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M.M. mengatakan stock split akan memberikan sentimen positif kepada emiten yang melakukannya.
"Dampaknya tentu saja likuiditas perusahaan akan semakin baik di pasar. Namun, terhadap valuasi tidak ada perubahan dari sisi rasio," kata Roger kepada Bisnis, Selasa (11/10/2022).
Dia melanjutkan, investor yang ingin berpartisipasi pada saham emiten yang melakukan stock split perlu mencermati pergerakan harga saham emiten terkait sebelum stock split.
Pasalnya, kata Roger, beberapa harga saham emiten yang telah melakukan stock split menjadi turun signifikan. Hal ini menurutnya akibat saham emiten yang melakukan stock split akan naik terlebih dahulu sebelum stock split.
Baca Juga
"Banyak sekali momentum stock split dimanfaatkan oleh investor sebelum cum stock split. Karena itu, setelah stock split biasanya efeknya tidak terlalu drastis," ujar dia.
Sebagai informasi, manajemen BYAN dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, perseroan berencana meningkatkan likuiditas saham perseroan dengan melakukan penambahan jumlah saham yang beredar melalui pemecahan nilai nominal atau stock split.
"Perseroan bermaksud akan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10, sehingga 1 saham lama akan menjadi 10 saham baru," ucap Manajemen BYAN, Selasa (11/10/2022).
Dengan rencana ini, jumlah saham BYAN akan berubah jumlahnya dari 3,33 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, menjadi 33,3 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.