Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN pengelola tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan anak usaha Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), PT Margautama Nusantara (MUN), secara resmi melakukan jual beli pengelola tol layang Jakarta-Cikampek atau Jalan Layang Mohamed Bin Zayed.
Kedua perusahaan menandatangani Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Jalan Layang MBZ. Secara resmi Jasa Marga melakukan divestasi sebesar 40 persen dari total 80% saham Jasa Marga di PT JJC.
Setelah pelaksanaan penandatanganan SPA, komposisi pemegang saham PT JJC saat ini yaitu sebesar 40 persen dimiliki PT JTT yang merupakan subholding dari Jasa Marga, 40 persen dimiliki PT MUN yang merupakan anak usaha dari META dan 20 persen lainnya dimiliki oleh PT RSP.
Objek atas rencana transaksi sejumlah 2,26 juta saham yang mewakili 40 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dalam Jasamarga Jalanlayang Cikampek yang dimiliki oleh Jasa Marga senilai Rp4,38 triliun.
Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi korporasi yang dilakukan Jasa Marga melalui program asset recycling untuk mengoptimalkan portofolio bisnis, dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan dan menjaga kesinambungan bisnis perusahaan.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyampaikan beberapa bulan terakhir ini Jasa Marga telah melakukan diskusi dan negosiasi secara intens dengan Manajemen PT MUN, sehingga sepakat untuk melanjutkan penandatanganan SPA PT JJC yang tentunya memberikan manfaat untuk semua pihak.
Baca Juga
“Jalan tol ini merupakan jalur strategis yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Saya yakin Jasa Marga dan PT MUN memiliki kesamaan visi dalam mewujudkan penyelenggaraan jalan tol yang profesional, efisien dan berkelanjutan, serta mengutamakan pelayanan terbaik kepada para pengguna jalan tol,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (11/10/2022).
Direktur Utama Marga Utama Nusantara Danni Hasan mengatakan Jalan Layang MBZ merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat menjadi salah satu aset unggulan perusahaan sesuai dengan target investasi guna meningkatkan nilai perusahaan, sekaligus menjadi bukti konkret kontribusi MUN dalam hal mendukung penciptaan konektivitas nasional.
“Setelah melalui proses yang cukup panjang, MUN akhirnya secara resmi mengakuisisi 40 persen saham Jasa Marga atas PT JJC dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis Perusahaan untuk pengembangan jalan tol strategis di wilayah perkotaan dengan tingkat pertumbuhan lalu lintas yang terus bertumbuh untuk jangka panjangnya” ujar Danni.
PT JJC merupakan Badan Usaha Jalan Tol pengelola Jalan Layang MBZ sepanjang 38 Km yang beroperasi sejak tahun 2019 dengan hak konsesi selama 45 tahun (2017 hingga 2062).
Jalan Layang MBZ membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat yang merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol jarak jauh yang turut mendistribusikan volume lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Dengan dioperasikannya Jalan Layang MBZ secara terintegrasi, kepadatan pada segmen Jakarta-Cikampek dapat didistribusikan secara efektif dan efisien, sehingga terjadi peningkatan kelancaran lalu lintas pada jalur tersebut yang saat ini menjadi penghubung utama wilayah Jakarta ke arah timur dan sebaliknya.
Penandatanganan SPA PT JJC dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama PT MUN Danni Hasan.
Turut hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) Ramdani Basri, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti, Direktur Human Capital & Transformasi Bagus Cahya A.B, Direktur PT MUN Anton Sujarwo, Direktur Bisnis PT JTT Pratomo Bimawan Putra, Direktur Keuangan PT JTT Pramitha Wulanjani, Direktur PT Ranggi Sugiron Perkasa (RSP) Sunarijadi dan Direktur Utama PT JJC Hari D. Pratama.