Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan properti dan real estat pengelola Balikpapan Superblock PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan ini merupakan bagian dari Pintu Air Mas Group (PAM Group) yang dimiliki Christopher Sumasto Tjia.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasi melalui media massa pada Senin (10/10/2022), Wulandari Bangun Laksana akan menawarkan sebanyak-banyak 2,75 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan mewakili sebanyak-banyaknya 12,09 persen modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dengan harga penawaran Rp100 hingga Rp120 per saham. Dengan jumlah saham yang ditawarkan dan harga tersebut, perseroan berpotensi memperoleh dana maksimal Rp330 miliar.
Komposisi pemegang saham Wulandari Bangun Laksana saat ini terdiri atas Christopher Sumasto Tjia sebesar 50 persen, sementara sisanya sebesar 50 persen dikempit oleh Clarissa Ady Sumasto Tjia.
Christopher Sumasto bukanlah nama baru di bisnis properti dan real estat. Dia adalah anak konglomerat Adi Sumasto Tjia, pendiri jaringan hotel Jatra yang beroperasi di Bali, Pekanbaru, dan Balikpapan.
Christopher saat ini tercatat sebagai Direktur Utama PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG), emiten properti dan real estat pengelola Mal Pekanbaru. Christopher juga mengempit 2.13 miliar lembar saham PAMG atau sebesar 68,24 persen yang menjadikannya pemegang saham pengendali.
Baca Juga
Christopher lahir di Jakarta pada 17 Juni 1974. Dia mengawali pendidikan sebagai Lulusan SD Baptis Jakarta pada 1985 dan melanjutkan studi di Saint Patrick Singapura sampai lulus pada 1989. Dia kemudian hijrah ke New York dan mengenyam pendidikan di Seward Park High School sampai lulus pada 1992 dan lulus dari Kingsborough College New York pada 1997.
Selain menjabat sebagai Direktur Utama PAMG, dia juga mengisi sejumlah posisi strategis di sejumlah perusahaan. Pos yang dia isi antara lain Direktur Utama Panca Sutji Jaya sejak 2014, Direktur Utama Visi Kota Indonesia sejak 2015, Direktur Utama PT Gatra Nusantara Prima sejak 2015, dan Direktur Utama Batam Mulya Propertindo sejak 2017.
Christopher juga berstatus sebagai pengendali dari PT PAM Metalindo dengan kepemilikan saham sebesar 70,01 persen. PT PAM Metalindo merupakan pemegang saham mayoritas emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL). NICL resmi melantai di bursa pada 9 Juli 2021 dan menghimpun dana Rp200 miliar dari IPO.