Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat Christopher Sumasto Tjia, pemilik Pintu Air Mas Group (PAM Group) bakal membawa entitas bisnis yang bergerak di bidang properti untuk melakukan IPO dengan incaran dana segar Rp330 miliar.
Perusahaan properti dan real estat pengelola Balikpapan Superblock PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. milik PAM Group akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasi melalui media massa pada Senin (10/10/2022), Wulandari Bangun Laksana akan menawarkan sebanyak-banyak 2,75 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.
“Jumlah saham yang ditawarkan mewakili sebanyak-banyaknya 12,09 persen modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dengan harga penawaran Rp100 hingga Rp120 per saham,” ujar Wulandari Bangun Laksana.
Dengan jumlah saham yang ditawarkan dan harga tersebut, perseroan berpotensi memperoleh dana maksimal Rp330 miliar. Dana IPO sebesar Rp100 miliar rencananya akan digunakan untuk membeli tanh seluas 1,2 hektare (ha) di Balikpapan Selatan.
“Pertimbangan pembelian aset tanah tersebut dilakukan untuk menambah jumlah landbank yang dimiliki perseroan saat ini, yang rencananya akan dikembangkan oleh perseroan menjadi produk apartemen dengan nama The Mansion Apartment.”
Baca Juga
Adapun sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari pembayaran kepada kontraktor atas pekerjaan proyek Metropolis condotel, pembayaran kepada kontraktor untuk proyek BSB Beach Apartment dan pembayaran kepada kontraktor proyek apartemen The Mansion.
Bersamaan dengan IPO, Wulandari Bangun Laksana juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru dan mewakili sebanyak-banyaknya 35 persen dari modal modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma kepada sebagai insentif kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan penawaran umum. Setiap pemegang 100 saham baru berhak memperoleh 137 waran.
“Waran Seri I dapat mulai dilaksanakan mulai 3 Mei 2023 sampai dengan 2 November 2023 dengan harga pelaksanaan Rp125,” papar manajemen.
Apabila seluruh waran dilaksanakan oleh seluruh pemegang Waran Seri I, dana yang diperoleh Wulandari Bangun Laksana adalah sebesar-besarnya Rp875 miliar. Para pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.
Komposisi pemegang saham Wulandari Bangun Laksana saat ini terdiri atas Christopher Sumasto Tjia sebesar 50 persen, sementara sisanya sebesar 50 persen dikempit oleh Clarissa Ady Sumasto Tjia. Adapun penjamin pelaksana efek adalah PT Artha Sekuritas Indonesia.
Berikut jadwal IPO Wulandari Bangun Laksana di Bursa Efek Indonesia:
Tanggal pre-efektif : 7 Oktober 2022
Masa penawaran awal : 10—17 Oktober 2022
Perkiraan tanggal efektif : 26 Oktober 2022
Perkiraan masa penawaran umum perdana saham : 28 Oktober—1 November 2022
Perkiraan tanggal penjatahan : 1 November 2022
Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan : 2 November 2022
Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik : 2 November 2022
Perkiraan tanggal pencatatan Waran Seri I : 3 November
Perkiraan periode perdagangan Waran Seri I : 3 November 2022—30 Oktober 2023
Perkiraan periode pelaksanaan Waran Seri I : 3 Mei 2023—2 November 2023
Perkiraan akhir masa berlaku Waran Seri I : 2 November 2023.