Bisnis.com, JAKARTA — PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) menargetkan mampu mengekspor ke Korea Selatan antara 5-6 kontainer per bulan. Ekspansi bisnis ini diyakini akan semakin memperkuat bisnis perseroan ke depan.
Corporate Secretary Darmi Bersaudara Gazali Hasan mengatakan dalam perluasan ekspor ke Korea Selatan perseroan menggandeng perusahaan Kwang Jin Wood Co. LTD. Perusahaan yang berkududukan di Bukhang, Seo-gu, Incheon, Republik Korea.
Dalam rencana ekspor tersebut, perseroan saat ini sedang mematangkan pengiriman awal sebanyak 2-3 kontainer. Produk perseroan yang dikapalkan adalah kayu bengkirai sebagai bahan dasar decking, dan kayu meranti. Produk ini adalah jenis kayu yang selama ini sudah dihasilkan oleh perseroan dan untuk pertama kalinya mampu berhasil membus pasar di Korea Selatan.
“Ke depan, Darmi Bersaudara mengharapkan dapat mematok kuota pengapalan sebanyak 5-6 kontainer dalam setiap bulannya,” ujar Gazali kepada Bisnis, Senin (10/10).
Gazali menambahkan, untuk ekspor ke Korea Selatan ini, perseroan mempunyai tenggat waktu untuk merealisasikan full pledge pengiriman sebelum tutup tahun 2022 ini, diharapkan bisa dimulai pada bulan November 2022.
Sebelumnya, Darmi Bersaudara dikabarkan tengah mempersiapkan penambahan jaringan ekspor baru, salah satunya ke Korea Selatan. “Di bulan September 2022 ini, perseroan menurunkan tim untuk mendampingi tim teknis kontrol kualitas dari pihak pembeli untuk memastikan produk ekspor dari workshop kami telah memenuhi standar yang diminta oleh pasar di Korea Selatan,” jelas Direktur Darmi Bersaudara Nanang Sumartono Hadiwidjojo.
Baca Juga
Perlu diketahui, per September 2022, perseroan telah mengekspor 110 kontainer sebanyak 209.336 pcs di tengah harga freight dan kontainer yang masih terus berkontraksi.
Terkait ketersediaan bahan baku ekspor ke wilayah-wilayah rintisan, perseroan berkoordinasi dengan pemasok baru sampai 2026, salah satunya menandatangani perjanjian kerja sama bilateral dengan perusahaan pemilik konsesi lahan di Indonesia timur.
Perseroan juga tengah memproses sertifikasi kelayakan asal kayu untuk memenuhi kepatuhan tata kelola niaga kayu internasional, khususnya untuk ekspor ke Eropa dan Amerika Utara.
Di sisi lain, perseroan saat ini masih mempersiapkan aksi korporasi untuk menggelar rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang rencananya akan terealisasi menjelang akhir 2022 atau awal 2023. hasil rights issue akan digunakan untuk menjamin ketersediaan kontainer dan pengendalian harga freight. (223).