Bisnis.com, JAKARTA — Produsen kayu olahan, PT Darmi Bersaudara Tbk. (KAYU) atau Darbe Wood semakin ekspansif dalam menjalankan bisnisnya melalui sejumlah strategi yang telah dilakukan sepanjang 2022.
Direktur Darmi Bersaudara, Nanang Sumartono Hadiwidjojo mengatakan, selama periode kuartal I/2022 hingga 18 Agustus 2022, KAYU tetap melakukan penjualan ekspor ke berbagai negara tujuan di Asia Selatan dan Eropa, meski Covid-19 kembali merebak dan menghambat aktivitas ekspor.
“Perseroan pada akhirnya tetap menjalankan usahanya dan tetap melakukan penjualan agar keberlangsungan usahanya dapat terus terjaga,” ujar Nanang dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/2022).
Berdasarkan laporan, sepanjang Januari—Agustus 2022 Darbe Wood telah mengekspor 100 kontainer berisi 194.802 kayu olahan, dengan volume 2.065,24 meter kubik.
Lebih lanjut, Darbe Wood telah menambah jaringan ekspor ke beberapa negara seperti Amerika Utara, Belanda, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Bosnia dan Belarusia.
Khusus untuk pasar Asia Selatan, Darbe Wood menjalankan upaya tata kelola niaga kayu dengan negosiasi terkait sertifikasi kelayakan asal kayu.
Baca Juga
Sementara untuk pengiriman ke sejumlah negara di Eropa tetap berjalan meski pembayarannya terganggu akibat konflik Rusia dan Ukraina.
“Penjualan rintisan ke Rusia, Bosnia dan Belarusia telah terealisasi pada akhir Triwulan I yang lalu sekalipun pembayarannya terganggu sebagai akibat dari konflik di Ukraina,” imbuh Nanang.
Di sisi lain, KAYU juga berencana menggelar rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam beberapa bulan ke depan.
Dana hasil rights issue akan digunakan untuk menjamin ketersediaan kontainer dan pengendalian harga freight, namun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pengadaan sarana produksi untuk menjalankan rencana jangka panjang Darbe Wood hingga 2026 mendatang.
Dalam waktu dekat, Darbe Wood juga akan menandatangani perjanjian pemenuhan bahan baku ekspornya dengan perusahaan pemilik konsesi lahan di Indonesia Timur dengan konsep pengelolaan ramah lingkungan.
Tahun depan, KAYU bakal melakukan sejumlah strategi penerapan ESG dalam program bina lingkungan, yang mencakup replanting lahan yang batang pohonnya dijadikan bahan baku ekspor.