Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menyebut berakhirnya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti berdampak langsung terhadap penjualan perseroan. Berakhirnya subsidi disebut secara tidak langsung sama dengan adanya kenaikan harga properti.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi menjelaskan berakhirnya PPN DTP membuat konsumen otomatis harus membayar PPN, sehingga total harga yang harus dibayar konsumen menjadi bertambah.
“Pasti akan berdampak terhadap penjualan, karena berarti secara tidak langsung sama dengan naik harga,” ujar Harun kepada Bisnis dikutip Minggu (9/10/2022).
Lebih lanjut, Harun mengatakan CTRA selaku pengembang sektor properti berharap agar insentif dapat diberikan tambahan durasi. Perpanjangan waktu ini bertujuan agar daya beli masyarakat terhadap sektor properti tidak terganggu atau tetap sama.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, CTRA mencatatkan capaian prapenjualan hampir Rp4 triliun dengan perincian sebanyak Rp2,2 triliun dari proyek kerja sama operasi dan Rp1,78 triliun dari proyek sendiri.
Berdasarkan segmentasi, rumah dengan harga di kisaran Rp2 miliar–Rp5 miliar menyumbang porsi terbesar 38 persen, kemudian disusul segmen Rp1 miliar–Rp2 miliar sebesar 28 persen, di bawah Rp1 miliar berkontribusi 20 persen dan di atas Rp5 miliar sebesar 15 persen.
Baca Juga
Tahun ini, Ciputra Development menyiapkan sejumlah proyek di antaranya ada di Medan Citra Land Tanjung Morawa yang meluncur kuartal III/2022. Dilanjutkan dengan Citra Land Sampali pada kuartal IV/2022.
Adapun, proyek yang diutamakan tahun ini antaralain Citraland Surabaya, Citraland Gama city Medan, CitraLand City Losari Makassar, Citra Garden City di Jakarta Barat, Citra Raya Tangerang, Citra Land Tallasa City Makassar, Citra Maja Raya, Citra Grand Semarang, CitraLand Megah Batam, Citra Land Green Lake Surabaya.