Bisnis.com, JAKARTA – Jakarta Future Exchange (JFX) menargetkan transaksi Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Berjangka Luar Negeri (PALN) mencapai 5 juta lot pada 2023.
Terkini, JFX bekerja sama dengan Gotrade berkomitmen mempermudah para investor terutama kalangan generasi Z dan milenial melakukan ritel trading di bursa AS dengan aman dan legal dalam skema PALN.
PALN menjadi platform yang eksis di investor muda professional karena beberapa benefit yang ditawarkan, yaitu alternatif investasi yang menjanjikan, mempermudah pembelian saham di NYSE dan NASDAQ, merupakan pasar dengan liquiditas yang tinggi, Fraction Share serta biaya yang lebih murah dan transparan.
Sejak diluncurkan pada 29 Maret 2022 lalu, transaksi PALN mengalami lonjakan yang tinggi. Berdasarkan data NFX transaksi yang tercatat per 6 Oktober sebesar 2,07 juta lot dengan 50 emiten terdaftar.
Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama JFX, mengatakan pohaknya yakin jika di tahun 2023 jumlah transaksi PALN akan terus tumbuh mencapai minimal 5 juta lot transaksi.
“Dengan 600 emiten yang ditawarkan, tahun 2023 yakin transaksi paling sedikit 5 juta lot. Meskipun terjadi inflasi tinggi dan resesi karena minat investor akan terus bertumbuh,” Paulus dalam acara media briefing Gotrade dan JFX di Cyber 2 Tower, Mega Kuningan, Jumat (7/10).
Pada trading platform PALN, JFX memiki sistem yang terkoneksi dengan bursa sehingga seluruh transaksi yang terjadi akan secara otomatis terdaftar di bursa.
Paulus Lumintang mengatakan jika transaksi yang dilakukan juga diawasi oleh bappeti secara real time, tentu saja dibawah undang-undang yang menjamin seluruh transaksi adalah legal.
“Selain diawasi oleh Bappeti, JFX memiliki tim perdagangan yang siap sedia memonitor setiap transaksi selama 24 jam,” lanjutnya.
Nantinya laporan dari monitoring transaksi yang dilakukan akan dilaporkan secara rutin dalam daily report maupun monthly report.