Bisnis.com, JAKARTA — Produsen susu merek Diamond PT Diamond Food Indonesia Tbk. (DMND) menargetkan pendapatan pada 2022 tumbuh dua digit dibandingkan dengan tahun lalu. Perseroan optimistis pertumbuhan bisa dicapai meski terdapat sejumlah tantangan dalam operasional bisnis.
Direktur Utama Diamond Food Indonesia Chen Tsen Nan mengemukakan perusahaan mengantisipasi sejumlah fenomena ke depan, seperti risiko perlambatan ekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat sebagai dampak dari kondisi geopolitik yang memicu fluktuasi harga komoditas.
“Secara umum, risiko bisnis utama Diamond adalah risiko yang dihadapi entitas anak perusahaan yang bisa mengurangi kinerjanya dan berdampak materiil pada perusahaan,” kata Chen dalam paparan publik, Rabu (5/10/2022).
Meski demikian, DMND tetap optimistis bisa membukukan pertumbuhan kinerja pada 2022. Sepanjang semester I/2022, pendapatan Diamond Food telah tumbuh sekitar 20 persen secara year on year (yoy).
“Terkait dengan omzet bersih dan laba bersih perseroan memproyeksikan pertumbuhan yang kuat, tetapi realistis dengan pertumbuhan 2 digit atau minimal 10 persen dibanding 2021. Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan kinerja di semua kanal penjualan dan seluruh wilayah bisnis perseroan,” paparnya.
Selama semester I/2022, DMND membukukan pendapatan sebesar Rp4,05 triliun, tumbuh 20,82 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp3,35 triliun. Mayoritas pendapatan disumbang oleh segmen produk bermerek dengan nilai Rp3,63 triliun, sementara produk tidak bermerek sebesar Rp412,37 miliar. Diamond saat ini memiliki lebih dari 50 merek, termasuk Fit Mee yang baru saja diakuisisi pada September 2022.
Tahun ini, DMND mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp350 miliar pada 2022. Sebagian dana yang disiapkan dipakai untuk menambah kapasitas produksi dan distribusi.
Perseroan memperinci bahwa Rp100 miliar dipakai untuk menyelesaikan proyek yang telah berjalan sejak tahun lalu, sementara sisanya Rp250 miliar dipakai untuk proyek anyar 2022.