Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan di zona hijau pada Selasa (4/10/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.01 WIB, IHSG parkir pada posisi 7.072,25 atau menguat 62,53 poin setara 0,89 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus melaju di teritori positif.
IHSG bergerak pada rentang 7.045,8-7.101,47. Tercatat 373 saham menguat, 167 saham melemah dan 156 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau meningkat pada posisi Rp9.327,95 triliun.
Emiten perbankan pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi Rp1,1 triliun. Saham BBRI tercatat menguat 2,43 persen ke level 4.640.
Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang diperdagangkan senilai Rp723,3 miliar dan membuat sahamnya melejit 7,75 persen, sementara PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga diperdagangkan senilai Rp683,4 miliar dengan kenaikan harga saham 0,59 persen.
Sementara itu, saham dengan kenaikan tertinggi adalah saham PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) yang tumbuh 32,5 persen atau 52 poin ke harga 212. Selanjutnya, ada saham grup BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang menunguat 15,11 persen ke harga 160 dan PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) yang menguat 13,79 persen.
Baca Juga
Saham-saham terkait batu bara juga menguat seperti INDY, MEDC, ITMG, dan ADRO yang masing-masing naik 6,75 persen, 4,84 persen, 4,74 persen, dan 4,04 persen.
Adapun, penguatan 10 besar saham big cap dipimpin oleh ARTO, yang menguat 2,69 persen, disusul TPIA, BBRI, ASII, dan BBCA.
Lonjakan IHSG ini sudah diprediksi sebelumnya. Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, angin segar menyelimuti pasar saham AS di Wall Street semalam. Pada penutupan perdagangan Senin, kata Edwin, Indeks DJIA ditutup menguat sebesar 2,66 persen seiring turunnya yield Obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 4,86 persen ke level 3,643 persen.
Hal tersebut sebagai dampak mengecewakannya data manufacturing September 2022 yang tumbuh terlemah selama 2,5 tahun terakhir akibat kontraksi indeks pesanan baru atau new orders
"Jika penguatan cukup tajam Indeks DJIA dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 1,03 persen serta reboundnya harga beberapa komoditas, IHSG berpotensi ditutup menguat dalam perdagangan Selasa ini," kata Edwin, Selasa (4/10/2022).