Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan BUMN Rp2.290,5 Triliun Dekati APBN, Dividen Rp39,7 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir mencatat pendapatan BUMN 18,8 persen mencapai Rp2.290,5 triliun sepanjang 2021 dengan target dividen Rp39,7 triliun pada 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Kementerian BUMN mencatat pendapatan konsolidasi BUMN 18,8 persen mencapai Rp2.290,5 triliun sepanjang 2021 dengan dividen Rp39,7 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Kementerian BUMN mencatat pendapatan konsolidasi BUMN 18,8 persen mencapai Rp2.290,5 triliun sepanjang 2021 dengan dividen Rp39,7 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pendapatan konsolidasi BUMN selama setahun penuh. Pada 2021, pendapatan konsolidasi BUMN tumbuh 18,8 persen menjadi Rp2.290,5 triliun.

Menurutnya, pertumbuhan dan nilai pendapatan BUMN sangat signifikan, kalau dibandingkan dengan APBN negara Indonesia yang kurang lebih angkanya Rp2.500 triliun, secara nilai sudah mendekati APBN.

"Kita lihat juga ebitda margin meningkat 20,4 persen artinya makin sehat, dan jelas sehat. Kalau ada persepsi BUMN banyak utang, kami sudah presentasikan bahwa total utang BUMN yang memang dibandingkan dengan investasi, itu total utang Rp1.500 triliun. Sementara investasi Rp4.200 triliun, artinya perbandingannya kira kira 35 persen utang ke ekuitas, artinya sehat," jelasnya, dikutip Kamis (29/9/2022).

Namun, realisasi pendapatan yang mendekati APBN tersebut tidak serta merta meningkatkan kontribusi BUMN terhadap negara. Berdasarkan catatan laporan kinerja BUMN 2021, realisasi dividen BUMN ke negara sebelum diaudit hanya Rp29,5 triliun. Adapun, pada 2022 target dividen naik menjadi Rp39,7 triliun.

Sementara itu, realisasi kontribusi BUMN terhadap negara mencapai RP360,8 triliun dengan rincian pajak sebanyak Rp244,5 triliun, dan PNBP lainnya sebanyak Rp86,8 triliun.

Sayangnya, ketika pendapatan BUMN tumbuh signifikan, realisasi kontribusi tersebut lebih rendah 4,29 persen dibandingkan dengan realisasi kontribusi BUMN kepada negara sebesar Rp377 triliun pada 2020.

Erick juga menerangkan di antara BUMN juga terdapat BUMN yang tidak sehat, sehingga membuat portofolio BUMN harus melakukan perbaikan.

"Kami tidak menutup mata ada juga BUMN yang tidak sehat, sehingga kami membuat portofolio perbaikan BUMN-BUMN itu atau BUMN-BUMN yang tidak masuk ekosistem di bawah holding Danareksa PPA, mereka total asetnya Rp400 triliun, bottomline juga naik ke Rp900 miliar tahun ini," terangnya.

Sementara itu, Erick mencatat beban bunga konsolidasi BUMN juga turun, tadinya 91 triliun, turun menjadi Rp73,5 triliun pada 2021.

"Jumlah BUMN juga kami terus konsolidasikan, pastikan bukan banyaknya BUMN, tapi dampaknya terhadap industri dan valuasi ke masyarakat. Kami harapkan bumn bisa berikan kontribusi baik ke negara, kontribusi BUMN tiga tahun terakhir Rp1.198 triliun atau naik Rp68 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya," ungkap Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper