Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menetapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja di sisa tahun ini.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menjelaskan, BSDE akan fokus memasarkan rumah tapak sesuai dengan segmentasi pasar.
“Kami akan fokus memasarkan produk rumah tapak yang menyediakan hunian nyaman dan sesuai dengan permintaan pasar yang menyasar semua segmentasi pasar,” paparnya kepada Bisnis, Kamis (29/9/2022).
BSDE membidik segmentasi pasar menengah yang berkisar antara Rp800 juta-Rp2 miliar, segmentasi pasar menengah atas atau premium Rp3 miliar-Rp8 miliar, serta segmentasi niche market antara Rp15 miliar-Rp30 miliar.
Selain itu, BSDE akan fokus menjalankan diversifikasi portofolio bisnis yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir, salah satunya pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dengan Mitbana Pte Ltd yang masih dalam tahap perencanaan.
Lebih lanjut, BSDE terus melakukan inovasi pemasaran produk melalui media sosial dan digital serta menjalankan bisnis berkelanjutan ke depan.
Baca Juga
“Kami juga akan fokus untuk menciptakan perubahan pada seluruh rantai pasokan perseroan termasuk masyarakat, dan secara bertahap akan mengubah strategi bisnis untuk tujuan keberlanjutan di semua lini,” tutupnya.
Pergerakan saham BSDE saat ini dinilai sedang dalam momentum bearish dan masih berpotensi rebound ke depan.
Dari sisi teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengungkapkan saham BSDE saat ini masih cenderung melemah dalam jangka pendek, dapat menguji level support di area Rp875-Rp900 dengan potensi rebound di area tersebut.
“Namun jika level tersebut ditembus maka ada peluang terjadi pelemahan lanjutan menuju Rp800. Indikator MACD pun menunjukkan saat ini sedang dalam momentum bearish,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (29/9/2022).
Pada penutupan perdagangan hari ini saham BSDE terpantau parkir di zona merah, turun 2,11 persen ke posisi harga Rp930 per saham. Saham berkapitalisasi pasar Rp19,69 triliun tersebut bergerak di rentang Rp930—Rp955 dan mencatatkan transaksi 20,97 juta saham senilai Rp19,59 miliar.