Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Perlahan Kembali Merangkak Naik, Dolar AS Lesu

Harga minyak kembali menanjak, setelah turun ke level terendah 9 bulan, seiring dengan terkoreksinya dolar AS.
Harga minyak kembali menanjak, setelah turun ke level terendah 9 bulan, seiring dengan terkoreksinya dolar AS. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Harga minyak kembali menanjak, setelah turun ke level terendah 9 bulan, seiring dengan terkoreksinya dolar AS. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terpantau kembali naik setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak awal Januari 2022. Terhentinya penguatan dolar AS menjadi katalis positif untuk harga minyak.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (27/9/2022), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terpantau naik 0,3 persen ke level US$76,97 per barel setelah anjlok lebih dari 8 persen pada sesi perdagangan sebelumnya.

Adapun, harga minyak dunia masih akan mencatatkan koreksi kuartalan pertamanya dalam 2 tahun terakhir seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap penurunan konsumsi. Hal ini seiring dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung usai.

Koreksi harga ini berpotensi memicu Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ untuk kembali memangkas produksi minyak dunia.

Warren Patterson, Head of Commodities Strategy ING Groep NV menuturkan sejauh ini OPEC+ terpantau belum merespon tren pelemahan konsumsi minyak. Menurutnya, OPEC+ juga dilanda kekhawatiran terkait pelemahan yang terjadi di pasar belakangan ini.

“Ada kemungkinan yang cukup besar bahwa OPEC+ akan mengumumkan pemangkasan produksi,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, OPEC+ menyetujui pemangkasan produksi minyak dunia sebesar 100 ribu barel pada pertemuan rutin bulan lalu. Pertemuan bulanan OPEC+ selanjutnya dijadwalkan pada 5 Oktober mendatang.

“Jika pemangkasan produksi kembali dilakukan, OPEC+ harus melakukannya dalam jumlah yang lebih besar agar dapat berdampak ke pasar,” tambah Patterson.

Sementara itu, tren pengetatan kebijakan moneter global turut mengancam prospek permintaan minyak ke depannya. Sejumlah tokoh dari The Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga masih akan terjadi pada tahun ini untuk mengendalikan laju inflasi.

Presiden Fed Bank of Cleveland Loretta Mester pada Senin kemarin mengatakan The Fed masih perlu melakukan kebijakan restriktif lebih lama.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper