Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Berpotensi Raup Rp42,4 Triliun Pasca Badai PHK

Kinerja emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison diperkirakan akan tumbuh hingga akhir 2022 pasca badai PHK berlalu.
Keterangan Foto: Acara QnA Public Expose Obligasi Berkelanjutan IV Indosat Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Indosat Tahap I Tahun 2022, dari kiri ke kanan: Director and Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Nicky Lee, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, dan Director and Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison M. Danny Buldansyah/Bisnis-Ika Fatmarn
Keterangan Foto: Acara QnA Public Expose Obligasi Berkelanjutan IV Indosat Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Indosat Tahap I Tahun 2022, dari kiri ke kanan: Director and Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Nicky Lee, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, dan Director and Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison M. Danny Buldansyah/Bisnis-Ika Fatmarn

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison diperkirakan akan tumbuh hingga akhir 2022 pasca badai PHK berlalu.

Analis KB Valbury Sekuritas Devi Harjoto memperkirakan ISAT dapat mencetak pendapatan senilai Rp42,4 triliun di akhir 2022 yang didorong oleh pendapatan data yang tumbuh lebih tinggi.

"Meskipun kami berpendapatan persaingan tetap ketat sepanjang 2022, merger akan membentuk industri menjadi lebih baik, memberikan ruang bagi penyedia layanan telekomunikasi untuk meningkatkan harga ke depan," kata Devi dalam risetnya, dikutip Senin (26/9/2022).

Selain itu, lanjutnya, ISAT melaporkan integrasi infrastruktur yang lancar, dengan sekitar 12.000 situs telah terintegrasi pada Agustus 2022 yang lebih cepat dari rencana awal.

Dengan percepatan integrasi jaringan, KB Valburyji Sekuritas berharap integrasi ini dapat terealisasi lebih awal dari periode dua tahun. KB Valbury Sekuritas juga optimistis merger akan membawa peningkatan di area basis pelanggan, kualitas jaringan yang lebih baik, jangkauan yang lebih luas, dan efisiensi yang lebih baik.

"Sementara itu, ISAT melalui anak perusahaan BDx, bersama dengan Lintasarta telah membentuk JV untuk memanfaatkan hyperscale data center, mendapatkan momentum dari pesatnya permintaan cloud dan digitalisasi korporat," ucapnya.

Adapun KB Valbury Sekuritas merekomendasikan beli saham ISAT dengan katalis sinergi dan ekspansi hyperscale data center yang dilakukan. KB Valbury Sekuritas merekomendasikan beli dengan target price (TP) Rp8.000 per saham.

Sementara itu, RHB Sekuritas mengatakan tetap positif terhadap prospek emiten telekomunikasi itu, karena ISAT telah menaikkan harga paket datanya sebesar 7-9 persen.

Selain itu, RHB Sekuritas juga berharap setelah merger, ISAT memiliki basis pelanggan yang lebih kuat untuk dua brand ini, yang akan menjadi dorongan besar bagi bisnis seluler.

"Kami masih mengharapkan pendapatan data menjadi pendorong pertumbuhan utama bagi ISAT, dengan pendapatan data mencapai 79 persen dari total pendapatan," tulis RHB Sekuritas.

RHB Sekuritas memperkirakan, ISAT akan mampu mencetak pendapatan bersih sebesar Rp44,3 triliun di akhir 2022, dengan laba bersih Rp3,1 triliun.

Adapun RHB Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham ISAT, dengan target price (TP) di Rp8.200 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper