Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Jasa Marga Menciut Padahal Pendapatan Naik 9,5 Persen

PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) mencatatkan penurunan laba bersih kendati pendapatan jalan tol mengalami pertumbuhan.
Ilustrasi kendaraan memadati pintu tol yang dikelola PT Jasa Marga Tbk. saat arus balik Lebaran 2022/Antara
Ilustrasi kendaraan memadati pintu tol yang dikelola PT Jasa Marga Tbk. saat arus balik Lebaran 2022/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) mencatatkan pendapatan tumbuh 9,59 persen menjadi Rp7,54 triliun per Semester I/2022. Sayangnya tanpa keuntungan dari divestasi tol, laba bersihnya tercatat turun.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit per 30 Juni 2022, emiten bersandi JSMR ini mencatatkan kontribusi pendapatan tertinggi berasal dari pendapatan jalan tol sebesar Rp6,07 triliun tumbuh dari Rp5,23 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, pendapatan usaha lainnya juga tumbuh dari Rp410,26 miliar menjadi Rp576,81 miliar. Sementara itu, pendapatan konstruksi menurun menjadi Rp886,23 miliar dari Rp1,23 triliun pada 6 bulan 2021.

Hasilnya, total pendapatan per 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp7,54 triliun tumbuh 9,5 persen dibandingkan dengan 30 Juni 2021 yang sebesar Rp6,88 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan berupa beban tol dan usaha lainnya naik dari Rp2,58 triliun menjadi Rp3,03 triliun, sementara beban konstruksi menciut menjadi Rp875,41 miliar. Hal ini membuat beban pokok pendapatan JSMR hanya tumbuh tipis dari Rp3,81 triliun menjadi Rp3,91 triliun.

Dengan begitu, laba bruto JSMR tercatat naik dari Rp3,07 triliun menjadi Rp3,62 triliun.

Menariknya, pada pos laba usaha, kinerja tahun lalu lebih baik dengan catatan Rp3,46 triliun sementara laba usaha pada Semester I/2022 turun 15,31 persen menjadi hanya Rp2,93 triliun.

Usut punya usut, ternyata bukan beban perseroan yang meningkat tajam, melainkan JSMR kehilangan keuntungan dari pelepasan investasi yang dilakukan pada Semester I/2021 lalu sebesar Rp788,74 miliar, sedangkan tahun ini tidak ada.

Jika tidak memperhitungkan keuntungan divestasi tersebut, laba usaha JSMR tumbuh 9,4 persen dari posisi Rp2,67 triliun.

Setelah dikurangi beban pajak dan lainnya, JSMR mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp734,75 miliar pada 6 bulan pertama 2022 ini, turun 16,48 persen dibandingkan dengan realisasi Semester I/2021 sebesar Rp837,56 miliar.

Adapun, posisi aset JSMR turun tipis dari Rp101,24 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp100,64 triliun per 30 Juni 2022. Seiring penurunan tersebut, total liabilitas JSMR juga turut menciut dari Rp75,74 triliun menjadi Rp74,93 triliun.

Di sisi lain, posisi ekuitas JSMR tercatat Rp25,71 triliun pada Semester I/2022 ini, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Rp25,5 triliun pada akhir tahun lalu.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper