Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Favorit Lo Kheng Hong (DILD) Bidik Tanah IKN di Kalimantan Timur

Emiten  koleksi Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) tengah mengkaji kemungkinan untuk melakukan ekpansi di Ibu Kota Negara (IKN).
Masterpland Batang Industrial Park (BIP), salah satu proyek kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, besutan emiten properti  PT Intiland Development Tbk (DILD). /Intiland.
Masterpland Batang Industrial Park (BIP), salah satu proyek kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, besutan emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD). /Intiland.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten  koleksi Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) tengah mengkaji kemungkinan untuk melakukan ekpansi di Ibu Kota Negara (IKN) kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Direktur Keuangan Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan saat ini manajemen tengah mengkaji lebih dalam terkait pasar dan juga komitmen pemerintah.

"IKN [saat ini] kami masih mengkaji lebih dalam pasar dan komitmen pemerintah," ujar Archied kepada Bisnis pada Rabu (21/9/2022).

Lebih lanjut terkait dengan landbank atau tanah yang belum dikembangkan, Archied mengatakan secara luasan tidak ada tambahan. Hal ini lantaran saat ini manajemen tengah menyusun kerja sama dengan pemilik lahan.

Archied menyebut strategi ini seperti kerja sama operasional (KSO) dimana pemilik lahan akan menyetor lahan sementara pihak DILD akan mendukung dengan modal kerja dan brand.

"Seperti KSO. Mereka setor lahan kita [berikan] modal kerja dan brand kita," ujar Archied.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, DILD tercatat memiliki tanah yang belum dikembangkan senilai Rp3,87 triliun. Angka ini naik dari Rp3,84 triliun pada 31 Desember 2021.

DILD tercatat memiliki total 22 tanah yang belum dikembangkan. Nilai tanah paling tinggi berada di lokasi Tangerang sebanyak Rp742,86 miliar.

Kemudian tanah dengan nilai paling tinggi kedua ada di Maja dengan nilai Rp556,02 miliar. Ketiga berada di lokasi Graha Famili, Surabaya dengan nilai Rp503,04 miliar.

Pada semester I/2022, DILD mencatatkan pendapatan usaha Rp960,4 miliar atau menurun 14,13 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, DILD membukukan penjualan sebesar Rp1,11 triliun.

DILD mencatatkan rugi yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp162,92 miliar pada semester I/2022. Posisi itu bertambah dari Rp23,13 miliar periode yang sama tahun lalu.

Untuk diketahui, Intiland Development menjadi portofolio saham teranyar investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH). Lo baru-baru ini muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD terbesar atau dengan kepemilikan di atas 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper