Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Koleksi Lo Kheng Hong Intiland Development DILD Buka-bukaan Soal Bunga KPR

Emiten portofolio Lo Kheng Hong Intiland Development (DILD) masih melihat dampak dari kenaikan BBM dan suku bunga BI.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti koleksi Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD), menyebut harga bunga untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akan stabil meski ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (BI). 

Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan untuk bunga KPR diharapkan dapat diserap oleh bank dan dipaketkan oleh DILD. Archied juga menyebut pihaknya masih akan melihat dampak dari kenaikan BBM dan suku bunga BI.

"Kami masih lihat bagaimana dampaknya, mestinya sesaat, target masih sama namun kami lagi evaluasi," ujar Archied kepada Bisnis.com dikutip pada Minggu (11/9/2022).

Terkait dengan target marketing sales, Archied menyebut target maksimal naik 1 persen dari yang sudah ditetapkan hingga akhir tahun. Adapun, Intiland memasang target prapenjualan sebesar Rp2,4 triliun untuk tahun 2022.

Sampai dengan semester I/2022, marketing sales baru tercapai 33 persen atau Rp803 miliar. Pencapaian tersebut meningkat 75 persen dibandingkan dengan perolehan marketing sales tahun 2021 sebesar Rp937 miliar. 

DILD pada tahun lalu sukses memasarkan dua pengembangan proyek baru yakni Amesta Living di Surabaya dan DUO Talaga Bestari di Tangerang. Dari empat segmen pengembangan yang dimiliki perseroan, kawasan perumahan mampu memberikan kontribusi marketing sales terbesar.

Pada 2021, segmen ini membukukan hasil penjualan Rp922 miliar atau 56 persen dari keseluruhan. Perolehan itu melonjak sebesar 45 persen dibandingkan dengan perolehan marketing sales Rp638 miliar pada 2020.

Kontributor marketing sales berikutnya bersumber dari pengembangan segmen mixed-use dan high rise sebesar Rp390 miliar atau 24 persen dari keseluruhan. Hasil penjualan segmen ini juga melejit 159 persen dibandingkan dengan 2021 yang tercatat sebesar Rp151 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper