Bisnis.com, JAKARTA — Emiten anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memberi sinyal akan menebar dividen dari raihan laba bersih.
Direktur Adaro Minerals Indonesia Heri Gunawan mengatakan manajemen akan mencari titik optimum yang seimbang. Baru setelahnya manajemen akan mengusulkan berapa besaran yang akan dibagikan.
“Kita akan cari titik yang optimum lah yang seimbang sebelum kami sebagai manajemen mengusulkan berapa dividen yang akan dibagi,” ujar Heri dalam Public Expose 2022 pada Selasa (13/9/2022).
Heri mengatakan kebijakan dividen ADMR selalu mempertimbangkan beberapa hal selain kas. Beberapa diantaranya adalah kebutuhan pendanaan perusahaan baik belanda modal maupun alat kerja, dan juga utang perusahaan.
Pada paruh pertama tahun ini ADMR mencatatkan pendapatan sebesar US$435 juta. Angka ini naik 165 persen dari US$164 juta secara yoy.
Kenaikan pendapatan ADMR ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata yang naik sekitar 143 persen.
Baca Juga
Sementara untuk laba bersih, ADMR menunjukan peningkatan laba hingga 6 kali lipat menjadi US$204,1 juta dari US$43,5 juta dolar secara yoy.
Pada penutupan sesi perdagangan Selasa (13/9/2022), harga saham ADMR tercatat naik 4,4 persen atau 75 poin ke Rp1.780.
Dalam enam bulan, harga saham emiten dengan kapitalisasi pasar Rp72,77 triliun itu melesat 56,14 persen. Sementara itu, secara year-to-date (YtD) saham Adaro Minerals Indonesia melambung hingga 1.680 persen.