Bisnis.com, JAKARTA — Emiten anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menargetkan produksi batu bara dapat tembus 2,8 juta ton hingga 3,3 juta ton untuk tahun ini.
Investor Relations Adaro Minerals Danuta Komar mengatakan kinerja operasional perseroan hingga saat ini masih sejalan dengan proyeksi. ADMR telah memproduksi 1,5 juta ton batu bara pada paruh pertama tahun ini.
“Jadi sudah sekitar 50 persen dari target produksi tahun ini,” ujar Danuta dalam Public Expose 2022 pada Selasa (13/9/2022).
Produksi batu bara ADMR pada paruh pertama tahun ini naik 7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau secara year-on-year (yoy). Pada semester I/2021, ADMR memproduksi sebanyak 1,43 juta ton batu bara.
Penjualan batu bara ADMR sendiri telah mencapai 1,28 juta ton pada paruh pertama tahun ini. Angka ini naik 9 persen secara yoy dari 1,17 juta ton pada semester I/2021.
ADMR mencatatkan volume pengupasan lapisan penutup atau overburden removal sebanyak 3,5 juta bank cubic meter (bcm) pada semester I/2022. Angka ini naik 14,8 persen dari 3,1 juta bcm secara yoy.
Baca Juga
Danuta mengatakan volume pengupasan lapisan yang lebih kecil memungkinkan ADMR dapat menjaga angka strip ratio atau nisbah kupas lebih rendah. Hal ini juga membuat ADMR menjalankan produksi yang lebih efisien.
ADMR sendiri menargetkan angka nisbah kupas hingga 2,4 kali untuk tahun 2022.
“Pertumbuhan volume penjualan dan juga peningkatan harga jual rata-rata atau ASP (average selling price) telah berhasil mendorong peningkatan kontribusi perusahaan dalam bentuk royalti ke pemerintah,” ujar Danuta.
Danuta juga menyebut ADMR memiliki permintaan pasar atas batu bara yang cukup kuat pada paruh pertama tahun ini. Beberapa negara yang menjadi tujuan penjualan adalah Jepang, Cina dan India. ADMR juga disebut memiliki pelanggan di pasar domestik.