Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan bidang infrastruktur internet Starlink milik orang terkaya di dunia, Elon Musk, akan resmi masuk ke pasar Indonesia pada tahun depan. Emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) memiliki pandangan soal masuknya Starlink ke Indonesia.
Wakil Presiden Direktur TOWR Adam Gifari mengatakan, saat ini kecenderungan operator telekomunikasi membutuhkan jaringan yang semakin padat di Indonesia.
Menurutnya, teknologi yang ada saat ini merupakan teknologi yang telah tepat, mempertimbangkan penduduk yang padat di beberapa tempat dan karakteristik yang dibangun justru semakin merapat.
"Sementara teknologi lain berusaha menjadi sesuatu di kejauhan, tetapi yang kami lihat dan bantu operator, membantu jaringan yang lebih padat, termasuk membangun jaringan fiber antara tower," ujar Adam dalam public expose live, Selasa (13/9/2022).
Adam melanjutkan, pihaknya menyadari keberadaan Starlink yang akan masuk ke pasar Indonesia. Namun, TOWR masih yakin jika yang dipertimbangkan operator telekomunikasi di Indonesia adalah jaringan yang lebih padat.
Sebagai informasi, Starlink merupakan layanan internet satelit yang berada di bawah naungan perusahaan roket SpaceX milik Elon Musk. Perusahaan terus memperluas jangkauannya setelah diluncurkan secara global pada Agustus 2021.
Baca Juga
Hingga Mei 2022, internet Starlink sudah tersedia di 32 negara di dunia, seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Portugal, Lithuania, Denmark, Jerman, Australia, Chile, hingga Meksiko.
Pada situs webnya, Starlink mengatakan ingin menjual layanan akses internet pada masyarakat di daerah pedesaan, termasuk juga bagian lain dunia yang belum memiliki akses broadband berkecepatan tinggi.
Tidak terbatas infrastruktur darat tradisional, Starlink bisa memberikan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi yang aksesnya terbatas atau bahkan tidak tersedia sama sekali.