Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan melaju positif pada perdagangan awal pekan ini, Senin (12/9/2022).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan cenderung dibuka fluktuatif tetapi ditutup menguat pada rentang Rp14.800-Rp14.860 per dolar AS.
Dari dalam negeri, efektivitas bantuan sosial atan bansos tambahan sebagai antisipasi dampak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan menjadi sentimen yang disoroti pelaku pasar.
“Pemerintah telah menghitung dampak kenaikan harga BBM subsidi terhadap inflasi. Di mana kenaikan harga BBM ini dapat mengerek inflasi hingga 1,8 persen,” jelas dia dalam riset harian, dikutip Senin (1/9/2022).
Untuk mengantisipasi kenaikan inflasi yang lebih tinggi, melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 yang diterbitkan oleh pemerintah, maka Pemda berkontribusi memberikan dukungannya berupa penganggaran belanja wajib perlindungan sosial untuk periode Oktober sampai dengan Desember 2022 sebesar 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) diluar Dana Bagi Hasil (DBH) yang ditentukan penggunaannya.
Namun, belanja wajib perlindungan sosial tidak termasuk belanja wajib 25 persen dari DTU yang telah dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran 2022.
“Dengan begitu, efektivitas pelaksanaan bantuan sosial sangat diperlukan. Maka, pengelolaan dan pemantauan atas pelaksanaan belanja wajib dilaksanakan oleh Kepala Daerah dan diawasi pelaporannya oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang terdampak inflasi,” jelasnya.
Sementara itu, mengutip Bloomberg, mata uang euro memimpin kenaikan versus greenback pada sesi perdagangan Asia pagi ini, setelah Presiden Bundesbank Joachim Nagel mengisyaratkan dukungan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut di Eropa.
Adapun mata uang lain seperti yen tampak stabil terhadap dolar, dengan investor waspada setelah pejabat di Tokyo meningkatkan posisi mereka terhadap mata uang selama akhir pekan.
Sebagai informasi, rebound aset berisiko dan penurunan dolar pada akhir pekan lalu terjadi meskipun ada pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve. Sikap itu, dan kekhawatiran resesi, telah mendorong pasar saham turun ke level hampir oversold.
Di luar negeri, investor juga akan mencerna dampak potensial dari serangan balik Ukraina, setelah pasukannya melanjutkan kemajuan pesat mereka di wilayah Kharkiv, mengeksploitasi keruntuhan pertahanan Rusia.
Rupiah ditutup melemah 0,08 persen atau 12 poin ke Rp14.842 per dolar AS.
Sementara itu, dolar AS melemah 0,90 persen atau 0,99 poin ke 108,02.
Rupiah melemah tipis 0,04 persen atau 6 poin ke Rp14.836 per dolar AS pada 14.03 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,62 persen atau 0,68 poin ke 108,32.
Rupiah melemah 0,12 persen atau 17,50 poin ke Rp14.847,50 per dolar AS pada 11.35 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau melemah 0,23 persen atau 0,25 poin ke 108,75.
Rupiah berbalik arah melemah 0,10 persen atau 14,50 poin ke Rp14.844,50 per dolar AS pada 10.40 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,23 persen atau 0,25 poin ke 108,75.
Rupiah dibuka menguat tipis 0,05 persen atau 7 poin ke Rp14.823,00 per dolar AS pada awal perdagangan.
Adapun indesk dolar AS terpantau melemah 0,34 persen atau 0,37 poin ke 108,63.