Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di zona merah sebesar 0,7 persen pada perdagangan hari ketiga pekan ini, Rabu (7/9/2022). Saham BUMI, MEDC, dan PGAS kena profit taking.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.01 WIB IHSG berada pada posisi 7.186,75 atau naik 46,39 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG berkutat di zona merah pada rentang 7.166--7.243.
Pada penutupan perdagangan, tercatat ada 200 saham menguat, 329 saham melemah, dan 169 saham stagnan alias tidak mencatatkan adanya perubahan. Kapitalisasi pasar turun ke Rp9.420,63 triliun.
Saham-saham sektor energi membawa IHSG melemah pada perdagangan hari ini, saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menjadi yang terdalam dengan turun 6,53 persen atau 65 poin ke level 930.
Selanjutnya, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengalami pelemahan 3,7 persen menjadi 208. Tetap menduduki posisi saham dengan nilai perdagangan tertinggi mencapai Rp1,5 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga melorot 2,19 persen ke level 4.460 diiringi nilai perdagangan Rp935,3 miliar.
Baca Juga
Saham-saham emiten komoditas lain seperti PGAS, ADRO, BIPI, MDKA, dan HRUM melemah masing-masing 3,31 persen, 0,5 persen, 3,85 persen, 3,6 persen, dan 2,43 persen.
Adapun, jajaran top gainers diisi OBMD, RMKE, KRYA, IATA, dan CARS yang melonjak masing-masing 25,93 persen, 17,96 persen, 11,8 persen, 9,49 persen, dan 9,38 persen.
Tim Riset Bahana Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan Selasa (6/9/2022) ditutup menguat tipis karena didorong oleh kenaikan saham sektor IDXENERGY yang naik 2.91 persen dan IDXPROP yang naik 1.45 persen.
"Selain itu pelaku pasar juga mencermati aksi unjuk rasa dampak kenaikkan BBM," tulis Bahana Sekuritas, Rabu (7/9/2022).
Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range 7.100-7.300.
Sementara sentimen global datang dari bursa saham Wall Street yang ditutup melemah pada Selasa (6/9/2022) waktu setempat didorong oleh penurunan saham sektor teknologi, kenaikan imbal hasil US Treasury Yield, dan rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Sementara itu, bursa saham Eropa ditutup variatif pada Selasa (7/9/2022) dengan adanya data penurunan Manufaktur Eropa dan kenaikkan inflasi akibat krisis energi masih membayangi pertumbuhan ekonomi zona Eropa.
Bursa saham Asia ditutup mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (7/9/2022), setelah setelah pemerintah China berjanji meningkatkan stimulus untuk pemulihan ekonomi China. Dengan melemahnya harga minyak, sentimen perlambatan ekonomi dan kenaikkan suku bunga akan mengurangi permintaan minyak mentah.