Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan suku bunga dan harga BBM subsidi akan mewarnai pergerakan pasar saham Indonesia sepanjang September 2022. Saham–saham pada sektor batu bara, konsumer, dan perbankan dapat menjadi pilihan bagi investor.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dan Analis Mirae Asset Sekuritas Jennifer A. Harjono dalam risetnya pada Rabu (7/9/2022) mengatakan salah satu sentimen utama yang akan mempengaruhi pasar Indonesia adalah kenaikan suku bunga acuan.
Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 3,75 persen. Kebijakan tersebut lebih awal dari perkiraan pasar sebelumnya dan dipandang sebagai langkah antisipatif ke depannya.
Berdasarkan penilaian dari siklus kenaikan suku bunga saat ini dan periode sebelumnya, Mirae Asset menyebutkan sejumlah sektor akan merasakan dampak positif dan negatif kebijakan BI tersebut. Sektor komoditas, terutama yang berbasis batu bara, diyakini akan tetap outperform seiring dengan dukungan harga komoditas yang tinggi.
Sementara itu, kenaikan suku bunga acuan akan berimbas positif terhadap sektor finansial. Menurutnya, hal ini akan membantu bank meningkatkan net interest margin (NIM) nya hingga akhir tahun.
Selain itu, segmen konsumer juga diyakini akan tetap resilien seiring dengan level harga komoditas pertanian dan peternakan yang kembali normal dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
Baca Juga
Di sisi lain, sektor properti akan merasakan dampak negatif dari kebijakan peningkatan suku bunga. Sektor properti cenderung membukukan kinerja yang kurang memuaskan saat terjadi pengetatan kebijakan moneter, seperti pada 2013 dan 2018 lalu.
“Sektor properti amat sensitif terhadap sentimen suku bunga mengingat dampaknya pada pembiayaan dan juga pinjaman,” jelasnya.
Sementara itu, kenaikan harga BBM subsidi juga akan mempengaruhi pergerakan pasar pada bulan ini. Mirae Asset menyebutkan, secara historis sektor finansial dan konsumer akan menjadi segmen yang cenderung tahan menghadapi sentimen ini.
Menurutnya, kenaikan harga bahan bakar tidak akan menghambat performa sektor finansial seiring dengan tingginya pertumbuhan kredit yang ditopang oleh pemulihan ekonomi. Sementara itu, karakteristik yang defensif membuat sektor konsumer akan relatif resilien terhadap dampak negatif dari kenaikan harga BBM.
Seiring dengan sentimen tersebut, Mirae Asset menilai sektor batu bara, bank, dan konsumer non siklikal akan outperform Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan ini. Mirae Asset menambahkan BBRI dan BMRI sebagai top picks nya untuk periode ini.
Menurutnya, BBRI akan mendapat keuntungan dari pengetatan kebijakan moneter. Dengan kenaikan suku bunga, net interest margin (NIM) BBRI diprediski juga akan meningkat.
"Aksi buyback saham BBRI dengan total anggaran Rp3 triliun menunjukkan keyakinan manajemen bahwa harga sahamnya saat ini masih undervalued,” jelasnya.
Sementara itu, saham BMRI juga diyakini akan membukukan pertumbuhan laba bersih kuartalan yang kuat hingga akhir tahun ini. BMRI merupakan salah satu bank yang mendapatkan keuntungan tertinggi dari kenaikan suku bunga.
“Hal tersebut terlihat dari kenaikan NIM juga ditambah dengan berlanjutnya pertumbuhan pinjaman yang kuat,” lanjutnya.
Selanjutnya, saham – saham top picks Mirae Asset lainnya adalah ADRO, ITMG, PTBA, UNTR, ICBP, dan BTPS.