Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Logistik KJEN Menurun, Tapi Bukan Karena Harga BBM

Emiten di bidang jasa logistik, pengangkutan dan pergudangan PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) mencatatkan penurunan tetapi bukan karena harga bbm.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten di bidang jasa logistik, pengangkutan dan pergudangan PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang Semester I/2022. Tetapi, bukan karena harga BBM.

Pendapatan bersih emiten berkode KJEN ini di sepanjang enam bulan pertama 2022 turun tipis 0,29 persen menjadi Rp4,53 miliar dibandingkan di periode yang sama pada 2021 sebesar Rp4,55 miliar.

Penurunan tersebut mengakibatkan laba kotor terpangkas 0,77 persen menjadi Rp2,32 miliar per Juni 2022 dibandingkan dengan Juni 2021 sebesar Rp2,34 miliar.

Pada akhirnya, KJEN mengalami penurunan rugi bersih sebesar 21,73 persen pada semester pertama 2022 menjadi tinggal Rp466,373 juta (Rp0,93 per saham) dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp595,864 juta (Rp1,19 per saham).

Kendati kinerja bottom line pada laporan keuangan Perseroan masih negatif akibat Pandemi Covid-19, prospek bisnis KJEN atau KJN Express, di masa depan masih positif.

Alasannya, perusahaan pengiriman paket dan logistik yang sudah tercatat sebagai emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut, terus-menerus mengupayakan efisiensi usaha mendukung keberlanjutan usaha Perseroan ke masa depan.

Direktur Utama Krida Jaringan Nusantara Sunarto menerangkan sesuai Laporan Keuangan Juni 2022, perseroan masih merugi, kendati perekonomian Indonesia sudah mulai bangkit.

"Hal itu karena pengurangan tenaga kerja yang dilakukan sebelumnya membuat kami kesulitan menaikkan sales/revenue. Oleh karena itu, kami masih membutuhkan waktu untuk melakukan konsolidasi tenaga sales dan kapasitas armada,” ujarnya, Selasa (6/9/2022).

Sunarto mengungkapkan, tren bisnis utama KJEN di bidang pengiriman dokumen juga akan terus menurun sebagai imbas dari banyaknya dokumen yang kini sudah berganti menjadi dokumen elektronik.

“Kami juga akan terus mencari solusi menghadapi tren penurunan bisnis ini ke depan, agar dapat kembali menstabilkan kinerja Perseroan,” kata Sunarto.

Sunarto lebih lanjut menjelaskan, efisiensi yang dilaksanakan manajemen pada paruh pertama tahun ini, berhasil menekan beban usaha perseroan menjadi Rp3,06 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp3,5 miliar.

Penurunan beban usaha disebabkan efisiensi pada pos pengeluaran untuk membayar antara lain jasa profesional, biaya listrik, telepon, dan air, serta pos pengeluaran Perseroan untuk biaya sewa.

Efisiensi terbesar yang dialami Perseroan pada semester pertama per Juni 2022 lalu adalah pengeluaran untuk membayar jasa profesional yang turun secara signifikan sebesar 76,25 persen menjadi Rp49,84 juta dibandingkan sebesar Rp209,82 juta per Juni 2021.

Efisiensi tersebut diikuti oleh penurunan signifikan pos biaya listrik, telepon, dan air sebesar 73,29 persen menjadi Rp86,71 juta per Juni 2022 dibandingkan di periode yang sama pada 2021 sebesar Rp324,67 juta.

Ini adalah salah satu pos yang sangat berpengaruh dalam keberlanjutan usaha (business sustainability) Perseroan yang tercakup dalam aspek Environment, Social, and Governance (ESG).

Selain itu, efisiensi KJEN pada paruh pertama 2022 juga terjadi pada posisi pengeluaran sewa yang juga berkurang sebesar 49,07 persen menjadi Rp85,03 juta dibandingkan pada semester pertama 2021 sebesar Rp166,96 juta.

Efisiensi beban usaha tersebut mampu memangkas rugi usaha per Juni 2022 sebesar 36,21 persen menjadi tinggal Rp736,76 juta dibandingkan pada semester pertama 2021 yang masih mencapai Rp1,15 miliar.

Sunarto menyatakan situasi yang dialami KJEN cukup dilematis, karena meningkatkan pendapatan perseroan memerlukan Operasional yang mendukung, sedangkan saat ini KJEN melakukan pengurangan tenaga kerja operasional.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper