Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada IKN, Rights Issue Waskita (WSKT) Diprediksi Menarik Minat Investor

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) akan menjadi sentimen positif untuk mengerek kinerja Waskita Karya (WSKT).
Gerbang Tol Brebes Barat, Jalan Tol Pejagan-Pemalang. Jalan tol ini sepanjang 57,5 kilometer ini dikelola oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road. Jalan tol ini juga merupakan 1 dari 18 ruas tol yang konsesinya dimiliki Waskita Karya./wtr.co.id
Gerbang Tol Brebes Barat, Jalan Tol Pejagan-Pemalang. Jalan tol ini sepanjang 57,5 kilometer ini dikelola oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road. Jalan tol ini juga merupakan 1 dari 18 ruas tol yang konsesinya dimiliki Waskita Karya./wtr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) untuk menerbitkan saham baru melalui rights issue diprediksi menarik minat investor publik seiring dengan dimulainya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan, transaksi rights issue WSKT dalam waktu dekat ini diproyeksi masih bisa menarik minat para investor. Hal ini didukung oleh proyeksi tujuan penggunaan dana dari aksi korporasi tersebut, yakni untuk mempertebal modal kerja demi menunjang proyek-proyek yang tertunda karena pandemi kemarin.

Ia lanjutkan, tambahan modal kerja tersebut juga diperlukan seiring dengan dimulainya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Menurut Frankie, pembangunan IKN juga akan menjadi sentimen positif untuk mengerek kinerja WSKT.

“Dengan penambahan modal kerja dari rights issue dan penanaman modal negara (PNM), nantinya membuat WSKT memiliki kekuatan untuk menyambut proyek IKN,” jelasnya saat dihubungi, Jumat (2/9/2022).

Sementara itu, divestasi jalan tol ke INA juga akan berimbas positif untuk likuiditas perusahaan. Ia menjelaskan, dana yang diperoleh dari divestasi jalan tol dapat membantu permodalan WSKT untuk meneruskan proyek tertunda dan kesinambungan proyek-proyek di masa mendatang. 

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menuturkan rights issue yang dilakukan WSKT merupakan langkah tepat. Hal tersebut merupakan upaya perusahaan untuk menyehatkan struktur permodalan.

“Permasalahan WSKT saat ini di struktur modalnya, karena utangnya tidak bisa ditekan jadi modalnya dinaikkan dari rights issue,” kata Dennies.

Ia menuturkan, rights issue tersebut juga dinilai akan mampu diserap oleh pasar. Menurut Dennies, jika nantinya serapan aksi korporasi tersebut dinilai tidak maksimal, pemerintah seharusnya bertindak sebagai standby buyer.

Sebelumnya, menargetkan pelaksanaan rights issue pada November 2022 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. SVP Corporate Secretary Waskita Novianto Ari Nugroho menjelaskan rights issue atau penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) akan dilaksanakan tahun ini. Sesuai jadwalnya akan mulai proses exercise pada November 2022.

"Prospek penyerapan rights issue kali ini kami lebih optimis dikarenakan Perseroan terus melakukan komunikasi intensif dan sosialisasi ke publik terkait rencana aksi korporasi right issue dan publikasi success story PMN 2021 dan efek positifnya terhadap kinerja Waskita," katanya.

Rencananya, dengan suntikan PMN pada 2022 yang sebesar Rp3 triliun, WSKT menargetkan dapat meraih dana publik dari rights issue sebesar Rp3,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper