Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) bakal membagikan dividen interim setara Rp2,97 triliun.
Merujuk pada keterbukaan informasi GEMS, pada Kamis (1/9/2022), perseroan telah menyetujui dan memutuskan untuk membagikan dividen interim 2 perseroan tahun buku 2022 sejumlah US$200 juta atau sama dengan US$0,0340 per saham.
“Dengan menggunakan kurs tengah BI per tanggal 31 Agustus 2022 senilai Rp14.875,01 Dividen interim 2 perseroan tahun buku 2022 sejumlah Rp2.975.000.029.750 atau sama dengan Rp505,75 per saham,” kata Corporate Secretary GEMS Sudin Sudirman dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/9/2022).
Adapun, jadwal pembayaran dividen dari cum dividen interim di pasar reguler dan negosiasi pada 9 September 2022 dan di pasar tunai pada 13 September 2022
Selanjutnya, ex dividen interim di pasar reguler dan negosiasi pada 12 September 2022 dan di pasar tunai pada 14 September 2022.
Kemudian, pencatatan tanggal bagi yang berhak atas dividen interim (DPS) atau recording date pada 13 September 2022, dan pembayaran dividen interim dilaksanakan pada 21 September 2022.
Baca Juga
“Dividen Interim 2 akan dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 13 September 2022 sampai dengan pukul 16.00 WIB,” imbuh Sudin.
Berdasarkan laporan keuangan GEMS sampai dengan sepanjang semester pertama 2022 GEMS membukukan laba bersih sebesar US$335,92 juta atau naik 134,13 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$143,47 juta.
Kenaikan laba bersih GEMS bersumber dari pertumbuhan pendapatan poada semester I/2022 sebesar US$ 1,33 miliar, atau naik 82 persen dari pendapatan semester I/2021 yang sebesar US$733,59 juta.
Sudin mengatakan selain produksi yang lancar harga batu bara juga mendukung pertumbuhan kinerja GEMS di paruh pertama 2022 ini.
GEMS melaporkan realisasi volume penjualan sebesar 18 juta ton batubara sepanjang paruh pertama tahun ini atau naik 9,09 persen dari realisasi penjualan di semester pertama 2021 sebesar 16,5 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
