Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen kabel genggaman konglomerat batu bara Low Tuck Kwong, PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun ini.
Corporate Secretary Voksel Electric, Sachje Amalia Siddharta menjelaskan, VOKS kini melanjutkan sejumlah proyek on hands yang sempat terkendala pandemi, sebagian telah dibukukan ke dalam pendapatan perseroan.
“Perseroan juga telah memiliki sejumlah proyek on hands baru yang didapat dari beberapa proyek yang dimenangkan dalam proses tender,” ujar Sachje kepada Bisnis, Kamis (1/9/2022).
Setiap tahunnya, VOKS menetapkan anggaran dana belanja modal (capex) senilai Rp50 miliar yang digunakan untuk keperluan maintenance dan peremajaan komponen mesin dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi.
Sachje melanjutkan, sejumlah strategi lainnya yang dilakukan di paruh kedua tahun ini antaralain pengembangan produk premium dan merek terkemuka, total solusi kabel yang unggul untuk pelanggan, serta pengembangan SDM.
Dengan jangkauan bisnis VOKS yang luas, meliputi kabel listrik yang terdiri dari kabel low voltage, medium voltage, high voltage dan bare conductor. serta kabel telekomunikasi yang meliputi fiber optic, OPGW dan lainnya, Voksel optimistis dapat meningkatkan kinerja.
Baca Juga
“Bisnis perseroan juga tidak hanya sebagai produsen kabel tapi juga bisnis turunannya yang meliputi konstruksi dan instalasi proyek ketenagalistrikan dan telekomunikasi,” tutup Sachje.
Voksel merupakan produsen kabel pertama di Indonesia yang mampu memproduksi kabel high voltage hingga 275 kilo volt (KV).
Berdasarkan laporan keuangan, VOKS tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp646,8 miliar pada kuartal I/2022, meningkat 49,2 persen dibandingkan kuartal IV/2021 senilai Rp433,3 miliar.
Kendati demikian, VOKS masih belum mencatatkan laba bersih. VOKS menorehkan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp45,23 miliar. Kerugian ini bertambah dari kuartal sebelumnya senilai Rp35,73 miliar.
Pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (1/9/2022), saham VOKS terpantau stagnan di level Rp169 per saham .Secara year-to-date (ytd), saham VOKS masih dalam tren koreksi, yakni turun sebesar 6,63 persen.
Konglomerat batu bara pendiri PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), Low Tuck Kwong tercatat menggenggam 7,925 persen saham VOKS, atau sebanyak 329,3 juta saham.