Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Jumat (26/8/2022). Namun, nilai transaksi di bursa selama sepekan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Pelaksana harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Albertus Fajar Subagyo mengungkapkan IHSG melemah 0,52 persen sepanjang perdagangan 22-26 Agustus 2022 menjadi 7.135,248 dari 7.172,434 pada pekan sebelumnya.
Kemudian, penurunan 1,20 persen terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa menjadi 1.236.386 transaksi dari 1.251.397 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya. Di sisi lain, penguatan sebesar 7,71 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu menjadi sebesar Rp13,557 triliun dari Rp12,586 triliun pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa turut menguat sebesar 9,41 persen menjadi 26,975 miliar saham dari 24,655 miliar saham pada penutupan minggu yang lalu.
“Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,27 persen menjadi Rp9.315,733 triliun dari Rp9.340,889 triliun pada pekan yang lalu,” ungkap Albertus dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (27/8).
Investor asing pada Jumat (26/8/2022) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp164,24 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp65,305 triliun.
Baca Juga
Selain itu, PT Intiland Development Tbk. (DILD) juga mencatatkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap II Tahun 2022 di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp250 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah irA- (Single A Minus). PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Adapun, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2022 adalah 91 emisi dari 67 emiten senilai Rp110,23 triliun. Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 510 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp455,77 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.
Selain itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 159 seri dengan nilai Rp4.928,42 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,98 triliun.