Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat Jelang Pertemuan The Fed Akhir Pekan Ini

Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB (25/8/2022) ditopang oleh sektor energi dipengaruhi oleh kebijakan The Fed akhir pekan ini.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB (25/8/2022) ditopang oleh sektor energi dipengaruhi oleh kebijakan The Fed akhir pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 59,64 poin atau 0,18 persen menetap di 32.969,23 poin. Indeks SP 500 terangkat 12,04 poin atau 0,29 persen, menjadi berakhir di 4.140,77. Indeks Komposit Nasdaq terkerek 50,23 poin, atau 0,41 persen, menjadi ditutup di 12.431,53 poin.

Semua 11 sektor utama SP 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi dan real estat masing-masing meningkat 1,2 persen dan 0,71 persen, memimpin kenaikan.

Indeks SP 500 melemah dalam tiga sesi sebelumnya setelah reli musim panas dihentikan oleh meningkatnya kekhawatiran akan sikap agresif The Fed, krisis energi di Eropa dan tanda-tanda perlambatan ekonomi di China.

Investor sekarang fokus pada simposium Jackson Hole yang dimulai pada Kamis waktu setempat, dengan pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat (26/8/2022) berpotensi memberikan petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga di masa depan dan apakah bank sentral dapat mencapai soft landing bagi perekonomian.

Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan Juni dan Juli dalam upaya untuk menahan inflasi yang merajalela.

"Pasar menunggu waktunya untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang hal-hal yang paling penting, yaitu inflasi dan jalur suku bunga Fed," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments di Atlanta, seperti dikutip dari Antara.

Para pedagang terbelah antara memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin dan kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh bank sentral AS pada pertemuan September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper