Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen RUU APBN 2023 yang menggambarkan target ekonomi pemerintah dan pidato Presiden Jokowi dapat menjadi katalis positif pergerakan IHSG hari ini.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, M. Julian Fadli menyampaikan pada perdagangan Selasa (16/8/2022 IHSG ditutup menguat sebesar +0,57% atau +40,17 poin di level 7.133,45. Untuk hari ini, IHSG diprediksi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas dalam level harga 7.055 - 7.188.
"Dari dalam negeri, sentimen pergerakan IHSG hari ini masih dari RUU APBN 2023 dan Pidato kenegaraan Presiden RI, Joko Widodo," jelasnya dalam publikasi riset.
Pemerintah dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2023 menargetkan belanja negara sebesar Rp3.041,7 triliun dalam RAPBN 2023. Anggaran tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230,0 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp811,7 triliun.
Sementara itu, sebagaimana tercantum dalam Nota Keuangan RAPBN 2023, subsidi energi ditetapkan sebesar Rp210,6 triliun. Anggaran subsidi energi tersebut terdiri atas subsidi jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) tertentu dan LPG sebesar Rp138,3 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp72,3 triliun.
Dari mancanegara, pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa direvisi lebih rendah menjadi 0,6% pada Kuartal II-2022 dari perkiraan awal 0,7%, menyusul kenaikan 0,5% pada Kuartal I-2022.
Baca Juga
Ini merupakan kinerja terkuat dalam tiga kuartal, didorong oleh pelonggaran pembatasan COVID-19 dan musim pariwisata musim panas di Eropa.
Di Inggris, Consumer Price Index (CPI) melonjak menjadi 10,1% pada bulan Juli, tertinggi sejak Februari 1982 dan naik dari tingkat tahunan 9,4% pada bulan Juni. Bank Of England (BOE) memperkirakan inflasi Inggris akan mencapai puncaknya pada pada bulan Oktober.
Berikut rekomendasi saham pilihan Ajaib Sekuritas.
BRPT
Buy: 975
TP: 1.005
Stop loss: <940
BRPT dalam trend jangka menengah hingga jangka panjang bergerak uptrend berhasil tutup di atas MA-20 sampai MA-100, dengan membentuk pola bullish harami dengan volume yang menguat dan indikator stochastic golden cross di area netral.
Pemulihan ekonomi membuat permintan industri petrokimia seperti plastik, kemasan, PVC serat kain dan tekstil meningkat. Mengingat kontribusi terbesar pendapatan BRPT sebesar 98% berasal dari produk petrokimia. Selain itu, meredanya harga minyak mentah sebagai bahan baku petrokimia menjadi sentimen positif untuk BRPT.
SMDR
Buy: 2.610
TP: 2.700
Stop loss: <2.520
SMDR mencoba rebound dari fase bearish nya ditandai dengan volume jual yang menurun, berpotensi membentuk pola morning star dan indikator stochastic berada di area oversold.
Sepanjang Semester I-2022 SMDR berhasil mencatat pendapatan US$551,16 juta, naik 101% YoY, alhasil laba bersih tercatat naik 389,93% YoY sebesar US$274,08 juta.
Sektor logistik mendapatkan windfall dari kenaikan harga dan permintaan komoditas, serta Neraca Perdagangan Indonesia yang tercatat surplus 27 bulan berturut turut hingga Juli 2022. Adapun sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi sebesar 4,79% terhadap PDB Kuartal-II 2022.
HEAL
Buy: 1.365
TP: 1.410
Stop loss: <1.300
HEAL dalam jangka pendek cenderung bergerak konsolidasi, berhasil tutup di atas MA-5 dan mencoba menguji level resistance di area MA-100, membentuk pola bullish engulfing, indikator stochastic bergerak naik dari area oversold dan histogram MACD melemah terbatas.
ASII kembali menambahkan kepemilikan sahamnya pada PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Hingga 31 Juli 2022 ASII memiliki 5,43% atau sebesar 809 juta lembar saham HEAL.
ASII gencar melakukan ekspansi bisnis sektor kesehatan yang dinilai memiliki prospek cerah sejalan dengan tumbuhnya GDP per kapita dan pendapatan masyarakat yang berkorelasi positif tingkat harapan hidup masyarakat Indonesia.
DRMA
Buy: 680
TP: 700
Stop loss: <645
DRMA secara teknikal berusaha rebound dari fase bearish nya dengan volume beli yang menguat, membentuk pola bullish harami dan indikator stochastic berada pada area oversold.
Secara fundamental, DRMA berhasil membukukan pendapatan Rp1,59 triliun, naik 22% YoY dan laba bersih sebesar Rp143,62 miliar, menguat 45% YoY. Alhasil, DRMA optimis dapat mencapai target pendapatan dan laba bersih masing-masing 20% dan 50% di tahun 2022.
Pertumbuhan penjualan mobil yang didorong oleh relaksasi PPnBm pemerintah dan pulihnya daya beli masyarakat menjadi katalis positif untuk Industri komponen otomotif seperti DRMA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.