Bisnis.com, MAKASSAR - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) menargetkan dapat menambah jumlah Desa Sejahtera Astra (DSA) hingga 1.000 pada tahun ini.
Chief of Corporate Affairs Astra International Riza Deliansyah mengatakan pengembangan desa binaan Astra tersebut sebagai bagian dari program Environment Social Governance (ESG) perseroan.
Dia bercerita dalam mengembangkan DSA, perseroan ditantang oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk dapat membina 3.000 desa dari posisi saat ini yang sudah mencapai 930 DSA.
"Secara internal kita sebenarnya ditargetkan 3.000. Bu Sri Mulyani saat bulak-balik bertemu, 'Astra itu harus 3.000, harus 3.000.' Saat bertemu Sri Mulyani dimintalah 3.000," paparnya saat pelepasan Ekspor perdana 3 Desa Sejahtera Astra, Jumat (12/8/2022).
Dia menyebut terdapat tantangan besar dalam membangun desa binaan. Alasannya, sebelum membentuk desa binaan, harus terdapat masyarakat lokal yang lebih dahulu menjadi local champion disertai dukungan pemerintah daerah.
"Saat ini jumlah desa itu mencapai 74.000 desa, sebanyak 930 desa saat ini untuk mengejar 1.000 saja. Kami target 1.000 desa, tahun ini bisa dapat," katanya.
Baca Juga
Hingga saat ini, program ESG melalui Desa Sejahtera Astra tersebut telah mencetak 19.190 tenaga kerja baru, serta peningkatan pendapatan warganya hingga 88,2 persen. Dari catatan Astra, terdapat 129.325 orang masyarakat yang sudah terpapar program ini.
Astra memiliki 930 desa binaan di 34 provinsi. Dengan rincian Sumatera sebanyak 134 DSA, Kalimantan sebanyak 130 DSA, Papua sebanyak 18 DSA, Jawa sebanyak 402 DSA, Sulawesi sebanyak 50 DSA, Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 124 DSA, dan Maluku sebanyak 72 DSA.