Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hotel Mandarine HOME Berpotensi Delisting dari Bursa, Terafiliasi Benny Tjokro

Emiten Hotel Mandarine (HOME), yang terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro, berpotensi delisting dari Bursa Efek Indonesia.
Emiten Hotel Mandarine (HOME), yang terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro, berpotensi delisting dari Bursa Efek Indonesia. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Emiten Hotel Mandarine (HOME), yang terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro, berpotensi delisting dari Bursa Efek Indonesia. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhotelan PT Hotel Mandarine Regency Tbk. (HOME) berpotensi delisting dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham HOME juga mendapatkan tiga tato atau notasi khusus dari BEI, yang membuat investor perlu berhati-hati.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Kamis (4/8/2022), pihak bursa menyampaikan potensi delisting dapat terjadi apabila terjadi kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perseroan.

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Mita Dwijayanti, dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Yayuk Sri Wahyuni menyatakan saham HOME berpotensi delisting dari bursa karena telah mengalami suspensi lebih dari 24 bulan.

“Kami sampaikan bahwa saham HOME telah disuspensi di seluruh pasar selama 30 bulan,” tulis mereka dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis (4/8/2022).

Melihat status saham HOME saat ini, ada sejumlah notasi khusus yang disematkan BEI, yaitu notasi A yang berarti adanya ketidakwajaran atas laporan keuangan yang telah diaudit, dan notasi L karena keterlambatan penyampaian laporan keuangan perseroan.

Adapun notasi lainnya yang tercantum di status saham HOME yakni notasi Y, karena Hotel Mandarine Regency belum menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) sampai 6 bulan setelah akhir tahun buku sebelumnya.

Saham HOME juga mendapat notasi X, artinya emiten berada dalam pemantauan khusus.

“Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh perseroan,” imbuh BEI.

Proporsi kepemilikan saham HOME per 31 Mei 2021 yaitu dipegang PT Yuanta Securities Indonesia sebanyak 9,57 persen, sedangkan sisanya digenggam publik mencapai 90,43 persen.

Hingga berita ini diterbitkan, Bisnis berupaya menghubungi manajemen HOME untuk meminta konfirmasi, tetapi tidak ada satu pun nomor yang aktif.

Sementara itu, Kejaksaan Agung melanjutkan langkah penyitaan untuk mengembalikan uang negara dalam kasus korupsi di PT Asabri. Penyidik Kejaksaan Agung menyita Hotel Mandarine Regency seluas 7.360 meter persegi di wilayah Batam.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengemukakan hotel tersebut milik tersangka korupsi PT Asabri Benny Tjokrosaputro.

Penyitaan itu, kata Leonard, sudah sesuai dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Batam nomor: 320/Pen.Pid/ 2021/PN.Btm ter tanggal 15 April 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper