Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang Jepang yen sedikit menguat terhadap dolar AS pada Rabu pagi waktu Jakarta. Penguatan ini memperpanjang kenaikan baru-baru ini karena meningkatnya ketegangan atas rencana kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Ketegangan ini membuat investor memilih menghindari risiko dan beralih ke mata uang safe haven, seperti yen. Yen menguat 0,12 persen versus greenback menjadi 131,46 per dolar AS. Yen berada di jalur untuk kenaikan hari kelima terhadap dolar, kemenangan beruntun terpanjang sejak 2020.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, juga lebih tinggi, membalikkan penurunan baru-baru ini. Indeks terakhir naik 0,5 persen di 105,86.
Indeks dolar AS mereda baru-baru ini karena investor mulai menilai kembali seberapa agresif Federal Reserves dengan kenaikan suku bunganya pada masa depan.
"Anda melihat ketegangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia, dan itu mulai membebani selera risiko," kata Analis Pasar Senior di Oanda Edward Moya.
Menurutnya, ada kekuatan yen Jepang yang signifikan. "Ini semua tentang ketegangan geopolitik sekarang. Itu memberikan awal yang menghindari risiko untuk sesi pagi."
Baca Juga
Sementara itu, Yuan Tiongkok di pasar internasional merosot terhadap dolar, menyentuh level terendah sejak pertengahan Mei.
Pesawat-pesawat tempur China mendengung di garis yang membelah Selat Taiwan sesaat sebelum kedatangan Pelosi yang diharapkan di Taipei. Kepemimpinan China telah berulang kali memperingatkan agar Pelosi tidak melakukan perjalanan ke Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai miliknya.
Di pasar keuangan, Investor sedang menunggu untuk melihat laporan pekerjaan bulanan AS pada hari Jumat (5/8/2022).