Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.889 Dolar AS Hari Ini, Mengapa?

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada Selasa (2/8/2022). Pada saat yang sama, indeks dolar AS berbalik menguat setelah sempat melemah.
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada Selasa (2/8/2022). Pada saat yang sama, indeks dolar AS berbalik menguat setelah sempat melemah akibat data ekonomi AS memperlihatkan penurunan ekonomi pada kuartal II/2022.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,11 persen atau turun 16 poin sehingga berada di posisi Rp14.889 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, pada pukul 15.00 WIB terpantau menguat 0,14 persen atau 0,147 poin ke level 105,48. 

Sejumlah mata uang lain di kawasan Asia terpantau turut melemah yakni peso Filipina turun 0,19 persen, won Korea Selatan 0,09 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,06 persen.

Sementara itu, yen Jepang terpantau menguat 0,53 persen, baht Thailand menguat tipis 0,05 persen, dan rupee India sebesar 0,54 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan pelemahan mata uang Garuda terjadi di tengah aksi investor yang mempertimbangkan kemungkinan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga seagresif yang diperkirakan. Proyeksi ini juga mengemuka menjelang kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang berpotensi meningkatkan ketegangan antara China dan AS.

Dari dalam negeri, kebijakan moneter Indonesia sejauh ini lebih didasarkan pada inflasi inti dan pertumbuhan ekonomi. Pondasi utama kebijakan suku bunga didasarkan pada proyeksi inflasi inti ke depannya dan juga keseimbangan dengan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, gejolak ekonomi luar negeri juga menjadi pertimbangan, termasuk kenaikan suku bunga di AS.

“Kebijakan suku bunga didasarkan pada proyeksi inflasi inti dan pertumbuhan ekonomi, karena inflasi inti mencerminkan permintaan dan penawaran. Dengan demikian, tidak secara otomatis jika suku bunga negara lain naik, maka suku bunga Indonesia juga ikut naik. Semuanya tergantung pada kondisi ekonomi di dalam negeri,” kata Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa (2/8/2022).

Jika dilihat dari inflasi yang ada saat ini, inflasi IHK mencapai 4,94 persen secara tahunan dan hampir menyamai perkiraan Bank Indonesia. Sementara itu, inflasi harga pangan pada bulan Juli adalah 11,47 persen yoy. Inflasi harga pangan dipicu oleh gangguan pasokan dari global dan faktor cuaca di dalam negeri.

Di sisi lain, inflasi inti yang mencerminkan kekuatan dari permintaan dan penawaran masih sangat rendah. Pada Juli 2022, inflasi inti berada di angka 2,86 persen, lebih rendah dari yang diperkirakan Bank Indonesia yaitu 2,99 persen.

Sementara itu, BI memperkirakan tingkat inflasi nasional pada 2022 akan mencapai kisaran 4,5 hingga 4,6 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 4,2 persen. Sehingga berdampak terhadap  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berpotensi bias ke bawah pada kisaran perkiraan tahun ini sebesar 4,5 hingga 5,3 persen. 

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.870—Rp15.000.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper