Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Alasan Emiten Rajin Akuisisi, Ini Sektor-Sektor yang Diincar

Aksi akuisisi sejumlah emiten merupakan hal yang wajar, alasannya aktivitas ekonomi yang mulai pulih menjadi momentum pertumbuhan.
Ilustrasi aksi korporasi, termasuk merger dan akuisisi/Freepik.com
Ilustrasi aksi korporasi, termasuk merger dan akuisisi/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten melakukan aksi akuisisi terutama dari sektor komoditas, telekomunikasi, hingga konglomerasi. Akuisisi dinilai menjadi langkah wajar emiten memanfaatkan pemulihan ekonomi.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan aksi akuisisi sejumlah emiten merupakan hal yang wajar, alasannya aktivitas ekonomi yang mulai pulih menjadi momentum pertumbuhan.

"Kalau saat ini yang dibutuhkan pelaku usaha itu sinergi dengan beberapa sektor atau sub sektor yang mendukung bisnis utama, ini yang mendukung banyak akuisisi di tahun ini," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (2/8/202).

Selain itu, aktivitas masyarakat yang kembali pulih dan pertumbuhan ekonomi yang masih sesuai jalurnya mencapai 5 persen menjadi katalis positif para emiten percaya diri tetap berekspansi.

Sejumlah sektor tertentu juga diuntungkan dengan tekanan ekonomi global, seperti perang antara Ukraina dan Rusia yang menyebabkan harga komoditas energi meningkat.

"Dari sisi komoditas memang ada kenaikan, ada perang Ukraina-Rusia jadi harga batu bara naik signifikan, membuat perubahan strategi bagi para pelaku menjadi lebih yakin terutama ekspansi banyak yang dilakukan sektor komoditas ini," urainya.

Selain itu, sektor telekomunikasi juga menjadi sektor yang terus melakukan akuisisi, seperti EXCL yang mengakuisisi Link Net, hingga CENT yang mengakuisisi perusahaan menara.

Menurutnya, sektor telekomunikasi secara alami bisnisnya harus terus bertumbuh, pertumbuhan ini harus didukung infrastrukturnya melalui pembangunan sendiri atau akuisisi.

"Kebutuhan yang cepat membuat fokusnya lebih ke akuisisi, seperti EXCL ambil LINK penyedia jasa internet penggunaan data akan tinggi sekali di Indonesia," tambahnya.

Dia juga menegaskan sektor telekomunikasi ini tahan pandemi dan diuntungkan. Pasca pandemi, permintaan sektor ini pun terus meningkat bukan berkurang.

Sektor lain yang masih mengakuisisi di antaranya kesehatan seperti BMHS melakukan akuisisi sejumlah rumah sakit, ada pula SAME yang mengakuisisi minoritas Jakarta Eye Center.

"Tanpa pandemi pun kebutuhan kesehatan terus meningkat, daya beli meningkat, usia meningkat, wajar ekspansi, seiring pandemi kebutuhan kesehatan justru meningkat lebih dari yang sebelumnya," terangnya.

Sektor infrastruktur juga cukup ramai melakukan akuisisi diiringi konglomerasi seperti ASII yang masuk ke perbankan.

Dia merekomendasikan sejumlah emiten terkait akuisisi yang dilakukan, sektor keuangan tetap menjadi yang paling menarik, sehingga aktivitas ASII mengakuisisi Bank Jasa Jakarta patut diperhatikan.

"Sisi telekomunikasi juga sektor defensif, jadi ketika akuisisi memperkuat core bisnisnya. Kemudian, komoditas paling tidak sampai tahun depan sangat menarik kalau harga energi seperti sekarang," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper