Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten pelayaran PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. siap melakukan Penawaran Perdana Saham (initial public offering/IPO) dalam waktu dekat. Perseroan memberikan harga penawaran Rp200 per lembar saham.
Berdasarkan prospektus perusahaan, emiten pelayaran minyak dan gas ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.112.000.000 saham atau sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nominal Rp100 per saham.
Adapun, harga penawaran sebesar Rp200 per lembar saham. Artinya, dana yang dihimpun dari aksi ini mencapai Rp222,4 miliar.
Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 111,2 juta saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham. ‘
Mulai Kamis, 14 Juli 2022 perseroan akan melaksanakan Book Building sampai dengan 21 Juli 2022. Selanjutnya, perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022 dan perkiraan masa penawaran umum pada 2--4 Agustus 2022.
Emiten yang akan bersandi ELPI ini juga menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia menjadi penjamin emisi efek.
Baca Juga
Ekalya Purnamasari didirikan pada April 1992 di Kota Ambon, Kalimantan Timur bergerak dibidang Pelayaran Rakyat dan Nusantara dengan armada Landing Craft Tank (LCT) 100 dwt bernama LCT EKA.
Sampai awal 2000, Perseroan berfokus pada penyediaan solusi logistik ke wilayah timur Indonesia, terutama di Maluku dan Irian Jaya dan pada 2002 terdapat penambahan armada LCT bernama EFILYA.
Selanjutnya, pada 2005 perseroan mendirikan perusahaan galangan yang terafiliasi di Samarinda dan perusahaan galangan di Gresik pada 2012. Hal tersebut memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan untuk docking dan penyediaan kapal dengan desain struktur dan fungsional (custom) yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan dan daerah operasi klien.
Perseroan semakin tumbuh dan berkembang serta melakukan inovasi, dengan pada 2007 mampu membuat serta mengoperasikan kapal aluminium pertama kali dan mendapatkan kontrak pertama di bidang offshore di tahun 2009 pada PT Total E&P Indonesia
Hingga 31 Desember 2021, Perseroan memiliki dan mengoperasikan lebih dari 100 unit berbagai macam armada yang terdiri atas Crew Boat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platform Support Vessel (PSV), Utility Vessel and Specialized Vessel.