Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Naikkan Suku Bunga, Yield SUN Indonesia Sentuh 7,5 Persen

Yield SUN Indonesia meningkat setelah The Fed resmi mengerek suku bunga.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia. Yield SUN Indonesia meningkat setelah The Fed resmi mengerek suku bunga. /Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia. Yield SUN Indonesia meningkat setelah The Fed resmi mengerek suku bunga. /Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) Indonesia terpantau setelah kenaikan suku bunga The Fed dini hari tadi.

Data dari World Government Bonds pada Kamis (28/7/2022) mencatat, tingkat imbal hasil SUN Indonesia dengan tenor 10 tahun berada di level 7,510 persen. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan level pada 27 Juli kemarin pada 7,414 persen.

Selama sepekan terakhir, yield SUN Indonesia telah melemah sebesar 265 basis poin. Sementara itu, dalam periode 1 bulan belakangan, imbal hasil SUN telah melemah 21,8 basis poin.

Adapun, level credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia per hari ini ada di level 135,29. Posisi tersebut mengindikasikan probabilitas default atau gagal bayar sebesar 2,25 persen.

Sebelumnya, The Fed resmi menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk dua bulan berturut-turut, memberikan pengetatan paling agresif dalam lebih dari satu generasi untuk mengekang lonjakan inflasi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/7/2022), The Fed menghadapi tekanan inflasi terpanas dalam 40 tahun, sehingga mengangkat suku bunga (Fed Funds Rate/FFR) pada Rabu (27/7/2022) menjadi pada kisaran 2,25 persen-2,5 persen.

Kenaikan terbaru ini membuat kenaikan kumulatif Juni-Juli menjadi 150 basis poin, atau kenaikan tertajam sejak era price-fighting saat The Fed dipimpin Paul Volcker pada awal 1980-an.

Berdasarkan keterangan resmi dari Washington, The Federal Open Market Committee (FOMC) berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen, mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa "sangat memperhatikan risiko inflasi."

FOMC menegaskan kembali "mengantisipasi bahwa peningkatan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai," dan bahwa itu akan menyesuaikan kebijakan jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper