Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bersiap untuk menebar dividen senilai total Rp4,94 triliun untuk para pemegang sahamnya.
Sebelumnya, emiten perkebunan dan pengolahan CPO Grup Salim, LSIP dan SIMP juga memutuskan pembagian dividen Rp553,35 miliar sehingga total keempat emiten akan membagikan dividen sekitar Rp5,5 triliun.
Pembagian dividen INDF dan ICBP tersebut diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (22/7/2022). Salah satu agenda dalam RUPST tersebut ialah penggunaan laba bersih tahun buku 2021.
Lebih terperinci, INDF akan membagikan dividen sebesar Rp278 per saham atau senilai total Rp2,44 triliun. Nilai itu setara dengan 31,93 persen dari total laba bersih INDF pada 2021 sebesar Rp7,64 triliun.
Sementara itu, dividen ICBP ditetapkan sebesar Rp215 per saham atau senilai total Rp2,5 triliun. Dividend payout ratio ICBP sebesar 39,12 persen dari total laba bersih produsen mie instan Indomie tersebut pada 2021 sebesar Rp6,39 triliun.
Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang terus mendukung INDF dan ICBP dalam menjalani tahun yang penuh tantangan ini.
Baca Juga
Dividen INDF akan dibagikan pada 24 Agustus 2022 dan dividen ICBP disebar kepada para pemegang saham pada 23 Agustus 2022.
Sebelumnya, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) menetapkan dividen tunai Rp51 per saham atau Rp347,82 miliar dari laba bersih tahun buku 2021. Dividen itu akan dibayarkan pada 19 Agustus 2022.
Benny Tjoeng, Presiden Direktur Lonsum, mengatakan perseroan tetap fokus dalam pengendalian biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas serta memprioritaskan belanja modal.
“Kami juga terus menerapkan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan sebagai bagian dari pendekatan keberlanjutan kami,” tulisnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/7/2022).
Senada, induk LSIP PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) menetapkan dividen tunai sebesar Rp13 per saham atau Rp205,53 miliar, sekitar 20 persen dari laba bersih tahun buku 2021 yang tercatat sebesar Rp984,41 miliar.