Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berburu Saham Blue Chip yang Lagi Diskon, Mana yang Paling Oke?

Tekanan di pasar saham membuat saham-saham blue chip ikut mengalami penurunan. Analis melihat terdapat beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi investor di tengah momentum ini.
Tekanan di pasar saham membuat saham-saham blue chip ikut mengalami penurunan alias terdiskon. Analis melihat terdapat beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi investor di tengah momentum ini. Bisnis/Himawan L Nugraha
Tekanan di pasar saham membuat saham-saham blue chip ikut mengalami penurunan alias terdiskon. Analis melihat terdapat beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi investor di tengah momentum ini. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan di pasar saham membuat saham-saham blue chip ikut mengalami penurunan alias terdiskon. Analis melihat terdapat beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi investor di tengah momentum ini.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, di tengah tekanan ini, sektor perbankan cukup atraktif. Menurutnya, dengan kinerja yang cukup kuat dibanding tahun lalu, koreksi yang terjadi saat ini dapat menjadi peluang untuk memperoleh level entry yang lebih murah.

"Misalnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sudah terkoreksi sekitar 26 persen dari level tertinggi tahun ini. Padahal, jika dilihat dari laporan bulanan hingga Mei lalu mencatatkan kenaikan laba mencapai 65 persen YoY dan jika pencapaian tersebut bisa dipertahankan maka berpotensi mencetak rekor laba tertinggi pada tahun 2022 ini," kata Pandhu, Selasa (19/7/2022).

Selain BBNI, Pandhu juga mencermati saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga telah terkoreksi sekitar 19 persen dari level tertinggi tahun ini, meskipun bukukan peningkatan laba 65 persen yoy berdasarkan laporan bulanan Mei lalu.

Selain perbankan, Investindo Nusantara Sekuritas juga melihat beberapa emiten yang secara valuasi cukup menarik, karena saat ini diperdagangkan pada rasio PE yang cukup rendah yaitu di bawah 7 kali.

Saham-saham tersebut di antaranya PT Medco Energi International Tbk. (MEDC), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Timah Tbk. (TINS), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Media Nusantara CItra Tbk. (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).

"Catatan kinerja yang solid pada kuartal pertama ini menjadi bekal positif bagi para emiten di atas menghadapi sisa tahun 2022 ini," tutur dia.

Menurutnya, katalis positif terhadap saham-saham blue chip datang dari kuatnya kinerja kuartal pertama lalu, seiring dengan semakin pulihnya ekonomi Indonesia yang tercermin dari data pertumbuhan GDP yang meningkat.

Namun, lanjutnya, di sisi lain kinerja emiten-emiten blue chip juga masih dibayangi sentimen negatif.

Sentimen negatif muncul dari ancaman kenaikan tingkat inflasi yang berpotensi menekan daya beli masyarakat. Selain itu, harga komoditas yang berangsur turun, terutama 2 bulan terakhir akan menekan pergerakan saham sektor komoditas karena ruang untuk penurunan lebih lanjut masih cukup lebar ,terutama batu bara.

Sedangkan komoditas lain seperti CPO dan nikel sudah terkoreksi lebih dari 50 persen dari level tertinggi. Harga komoditas ekspor andalan Indonesia tersebut selama ini menjadi penopang kurs rupiah, karena penjualan ekspor Indonesia melonjak drastis sehingga neraca perdagangan mampu catatkan surplus selama lebih dari 2 tahun beruntun. Hal tersebut menurut Pandhu membuat kurs rupiah sejauh ini relatif lebih kuat dibanding mata uang negara lain.

"Sentimen negatif lain adalah potensi perlambatan ekonomi terkait potensi kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan segera dimulai tahun ini untuk mengendalikan tingkat inflasi," ujar dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper