Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) terpantau mengendapkan dana sebesar Rp11,5 triliun di tiga bank BUMN terbesar.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2022, emiten teknologi itu tercatat menanamkan dana di instrument deposito milik Bank BTN sebesar Rp5,1 triliun. Jumlah itu turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebanyak Rp6,08 triliun. Lalu, BUKA juga menaruh deposito di Bank BRI Rp5,4 triliun.
Sebagai informasi, jumlah itu menurun dibandingkan posisi tahun lalu sebanyak Rp7,5 triliun. Terakhir, salah satu unicorn itu juga menaruh dana Rp1 triliun di bank BNI. Adapun total deposito mencapai Rp11,5 triliun dengan denominasi rupiah.
Seluruh dana itu dihasilkan Bukalapak melalui aksi IPO pada pertengahan tahun lalu. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, dana simpanan itu terpecah menjadi beberapa. Pada deposito pertama sebesar Rp5 triliun dengan kupon bunga 3,10 persen.
Adapun, dana kedua sebesar Rp3 triliun memiliki kupon bunga 3 persen dan dana ketiga Rp2,2 triliun memiliki bunga 2,75 persen. Terakhir dana sebesar Rp1 triliun memiliki bunga 2,9 persen.
Selain itu, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menelan biaya initial public offering (IPO) sampai dengan Rp574,84 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten teknologi itu menghabiskan dana paling besar untuk biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar Rp262,80 miliar atau 1,2 persen dari total pengeluaran.
Adapun, pengeluaran terbesar kedua berasal dari biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebanyak Rp131,40 miliar atau 0,60 persen dari hasil dana IPO. Meski demikian, BUKA masih mengantongi dana segar sebesar Rp21,32 triliun setelah dikurangi biaya-biaya pencatatan.