Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto masih belum berhasil mengalami pemulihan pada perdagangan Rabu (13/7/2022) lantaran investor mulai khawatir dengan tekanan data inflasi AS yang diprediksi semakin tinggi.
Melansir situs CoinMarketCap pada Rabu (13/7/2022) pukul 19.00 WIB, nilai Bitcoin (BTC) hanya naik 0,17 persen ke US$19.820 per keping dalam 24 jam terakhir, dan masih mencatatkan penurunan 1,35 persen dalam sepekan. Sementara, Ethereum (ETH) naik 1,01 persen ke US$1.077 dalam 24 jam dan turun 4,94 persen dalam sepekan.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat banyak investor kripto yang kurang bersemangat untuk melakukan aksi beli. Secara umum, mereka tampaknya masih menghindari pasar kripto menyusul redupnya selera risiko investasi di aset berisiko.
"Sejak awal pekan lalu, banyak investor yang memilih jaga jarak dari market untuk mengantisipasi data inflasi AS pada Juni yang akan dirilis pada hari ini. Kemudian, penguatan nilai Dolar AS tampaknya juga masih menekan kinerja market kripto keseluruhan untuk beberapa hari mendatang," kata Afid dalam keterangan resmi, Rabu (13/7/2022).
Afid menerangkan kenaikan nilai Dolar AS tentu akan membuat investor merasa lebih untung untuk menyimpan uang tunai ketimbang mengoleksi aset kripto. Hasilnya, investor akan semakin getol melakukan aksi jual.
Di samping itu, investor sepertinya bakal terus melirik ke Dolar AS setelah melihat paritas antara mata uang Euro dan Dolar AS kini sudah mencapai 1:1.
Baca Juga
"Kenaikan permintaan Dolar AS yang kencang tentu akan menghantam harga aset kripto. Apalagi, beberapa analisis menunjukkan bahwa laju Dolar AS kini punya korelasi negatif yang sangat kuat dengan laju harga aset kripto," ujarnya.
Selain itu, sentimen negatif lainnya juga datang dari pemerintah negara bagian AS, California, tengah menginvestigasi beberapa platform pinjam meminjam aset kripto menyusul aksi penghentian withdrawals dan transfer antar pengguna yang dilakukan secara sepihak.
Di samping perkara makroekonomi, kinerja pasar kripto juga terganggu oleh kabar buruk yang terjadi di sekitaran jaringan blockchain, seperti dari Uniswap yang melaporkan terjadinya serangan phishing.