Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Harga Bitcoin Hari Ini, Data Inflasi AS Bikin Investor Cemas

Harga bitcoin hari ini dipengaruhi minimnya aksi beli di tengah gejolak pasar, salah satunya akibat tingginya inflasi AS.
Mutiara Nabila
Mutiara Nabila - Bisnis.com 13 Juli 2022  |  19:36 WIB
Harga Bitcoin Hari Ini, Data Inflasi AS Bikin Investor Cemas
Ilustrasi Bitcoin. Harga bitcoin hari ini dipengaruhi minimnya aksi beli di tengah gejolak pasar, salah satunya akibat tingginya inflasi AS. - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto masih belum berhasil mengalami pemulihan pada perdagangan Rabu (13/7/2022) lantaran investor mulai khawatir dengan tekanan data inflasi AS yang diprediksi semakin tinggi.

Melansir situs CoinMarketCap pada Rabu (13/7/2022) pukul 19.00 WIB, nilai Bitcoin (BTC) hanya naik 0,17 persen ke US$19.820 per keping dalam 24 jam terakhir, dan masih mencatatkan penurunan 1,35 persen dalam sepekan. Sementara, Ethereum (ETH) naik 1,01 persen ke US$1.077 dalam 24 jam dan turun 4,94 persen dalam sepekan.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat banyak investor kripto yang kurang bersemangat untuk melakukan aksi beli. Secara umum, mereka tampaknya masih menghindari pasar kripto menyusul redupnya selera risiko investasi di aset berisiko.

"Sejak awal pekan lalu, banyak investor yang memilih jaga jarak dari market untuk mengantisipasi data inflasi AS pada Juni yang akan dirilis pada hari ini. Kemudian, penguatan nilai Dolar AS tampaknya juga masih menekan kinerja market kripto keseluruhan untuk beberapa hari mendatang," kata Afid dalam keterangan resmi, Rabu (13/7/2022).

Afid menerangkan kenaikan nilai Dolar AS tentu akan membuat investor merasa lebih untung untuk menyimpan uang tunai ketimbang mengoleksi aset kripto. Hasilnya, investor akan semakin getol melakukan aksi jual.

Di samping itu, investor sepertinya bakal terus melirik ke Dolar AS setelah melihat paritas antara mata uang Euro dan Dolar AS kini sudah mencapai 1:1.

"Kenaikan permintaan Dolar AS yang kencang tentu akan menghantam harga aset kripto. Apalagi, beberapa analisis menunjukkan bahwa laju Dolar AS kini punya korelasi negatif yang sangat kuat dengan laju harga aset kripto," ujarnya.

Selain itu, sentimen negatif lainnya juga datang dari pemerintah negara bagian AS, California, tengah menginvestigasi beberapa platform pinjam meminjam aset kripto menyusul aksi penghentian withdrawals dan transfer antar pengguna yang dilakukan secara sepihak.

Di samping perkara makroekonomi, kinerja pasar kripto juga terganggu oleh kabar buruk yang terjadi di sekitaran jaringan blockchain, seperti dari Uniswap yang melaporkan terjadinya serangan phishing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bitcoin mata uang kripto aset kripto Inflasi
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top