Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MCAS Targetkan Pendapatan Rp15 Triliun pada 2022

MCAS menargetkan mengejar pertumbuhan pendapatan 20 persen, atau sekitar Rp15 triliun di tahun ini.
Ilustrasi bisnis PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS). MCAS menargetkan mengejar pertumbuhan pendapatan 20 persen, atau sekitar Rp15 triliun di tahun ini. /Dok.Perusahaan.
Ilustrasi bisnis PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS). MCAS menargetkan mengejar pertumbuhan pendapatan 20 persen, atau sekitar Rp15 triliun di tahun ini. /Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) menargetkan pertumbuhan pendapatan 20 persen pada 2022.

Head of Investor Relation MCAS Stanley Tjiandra mengatakan, pihaknya memiliki target untuk mengejar pertumbuhan pendapatan 20 persen, atau sekitar Rp15 triliun di tahun ini.

"Kami yakin dengan banyaknya inisiatif baru yang kami lakukan, kami rasa target ini sangat bisa kami raih," ujar Stanley dalam paparan publik MCAS, Selasa (13/7/2022).

Dia melanjutkan, hingga kuartal I/2022, ada beberapa segmen yang menjadi motor utama pertumbuhan pendapatan MCAS. Stanley menyebut, segmen logistik, digital advertising and contents, enterprise communication, dan motor listrik menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan perseroan hingga saat ini.

Selain segmen tersebut, lini bisnis baru MCAS di audiovisual juga menurut Stanley memberikan kontribusi yang cukup besar bagi MCAS. Lini bisnis baru ini telah menyumbang sekitar 12 persen terhadap pendapatan kotor MCAS.

"Satu segmen baru MCAS di audiovisual, ini cikal bakal MCAS untuk masuk metaverse, ini pertumbuhannya luar biasa. Sampai kuartal I/2022 sudah memberikan kontribusi kurang lebih 12 persen ke gross profit kami," ucapnya.

Adapun untuk mendukung target pendapatan tersebut, Stanley menuturkan MCAS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp200 miliar-Rp250 miliar untuk tahun ini.

"Kami banyak sekali mengembangkan bisnis, berbagai macam lini bisnis baru, dan bisnis lama. Capex di 2022 kami anggarkan antara Rp200 miliar-Rp250 miliar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper