Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menuju Rp15.000 per Dolar AS, TINS, ADRO, ITMG, PTBA Siap Cuan!

Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat bisa menjadi berkah bagi emiten-emiten dengan pendapatan ekspor yang besar seperti TINS, ADRO, ITMG, dan PTBA.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat bisa menjadi berkah bagi emiten-emiten dengan pendapatan ekspor yang besar seperti TINS, ADRO, ITMG, dan PTBA.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau dibuka melemah 3,00 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.997,00 per dolar AS. Sementara itu, pada pukul 09.05 WIB, indeks dolar AS terpantau melemah 0,09 persen ke posisi 106,4430.

Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka melemah diantaranya won Korea Selatan  yang turun 0,54 persen, peso Filipina sama-sama turun 0,54 persen, ringgit Malaysia turun 0,12 persen, dan dolar Taiwan turun 0,05 persen terhadap dolar AS.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengataan sektor energi dan industri dasar menjadi yang paling diuntungkan dengan pelemahan rupiah, mengingat porsi ekspornya yang besar. Sementara itu, sektor farmasi dengan ketergantungan impor yang besar untuk bahan bakunya menjadi yang dirugikan dalam situasi ini.

“Kami rekomendasikan TINS, ADRO, ITMG, PTBA dengan target harga 10 persen,” katanya dikutip Rabu (6/7/2022).

Senada, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijaya Prasetyo mengatakan rupiah cenderung memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan banyak mata uang lain. Namun risiko resesi global masih menjadi faktor yang memicu kekhawatiran pasar mengenai ekonomi ke depan.

Frankie melanjutkan melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS bisa memberikan keuntungan bagi sejumlah emiten, khususnya emiten komoditas yang memiliki volume ekspor yang besar. Dia memberi contoh performa saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang ditutup menguat 9,82 persen ke posisi Rp33.000 per saham, begitu pula PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang menguat 7,34 persen dan mengakhiri perdagangan di level Rp3.950 per saham.

“Namun hal sebaliknya akan dialami emiten yang lebih banyak mengimpor, khususnya bahan baku untuk produksi, seperti emiten kimia dan produk turunan petrokimia. Juga emiten-emiten yang memiliki utang yang besar dalam mata uang asing, khususnya dolar AS,” jelasnya, Selasa (5/7/2022).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan hari ini rupiah ditutup melemah di rentang Rp14.990—Rp15.050.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper