Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS dan Sikap Hawkish The Fed

Harga emas berjangka ditutup melemah ke US$1.817,5 pada Rabu, saat indeks dolar AS menguat 0,57 persen ke level 105,106.
Emas Comex. Harga emas berjangka ditutup melemah ke US$1.817,5 pada Rabu (29/6), saat indeks dolar AS menguat 0,57 persen ke level 105,106./.Bloomberg
Emas Comex. Harga emas berjangka ditutup melemah ke US$1.817,5 pada Rabu (29/6), saat indeks dolar AS menguat 0,57 persen ke level 105,106./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (29/6/2022) menyusul penguatan dolar AS di tengah kebijakan moneter Federal Reserve yang agresif untuk mengendalikan inflasi yang terus memanas.

Harga emas berjangka untuk kontrak Agustus di Comex New York Exchange ditutup melemah 3,7 poin atau 0,2 persen ke level US$1.817,5 per troy ounce, melanjutkan pelemahan setelah anjlok US$3,6 sehari sebelumnya.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya menguat 0,57 persen atau 0,6 poin ke level 105,106.

Selama diskusi panel dengan kepala bank sentral lainnya di konferensi kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) di Sintra, Portugal, Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada bahwa tidak ada jaminan bahwa bank sentral dapat merekayasa soft landing untuk ekonomi AS.

"The Fed berlari melawan waktu untuk mengalahkan inflasi. Bank sentral tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga untuk mencapai hal ini, meskipun tidak ada jaminan bahwa itu dapat memberikan soft landing bagi perekonomian," kata Powell.

Para pejabat Fed telah menyetujui serangkaian kenaikan suku bunga dan diperkirakan akan melanjutkan pengetatan kebijakan sampai inflasi mendekati target mereka 2,0 persen.

"Emas masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang luas, tetapi keruntuhan di bawah 1.800 dolar AS tampaknya lebih kecil kemungkinannya karena puncak dolar mungkin terjadi," kata Ed Moya, analis pasar di platform perdagangan daring OANDA.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (29/6/2022) bahwa produk domestik bruto (PDB) riil AS turun pada tingkat tahunan sebesar 1,6 persen pada kuartal pertama 2022, dibandingkan pertumbuhan 6,9 persen pada kuartal keempat tahun lalu, memberi emas beberapa dukungan.

Data PDB memperkuat ekspektasi pasar bahwa Amerika Serikat sedang menuju resesi. Dengan kontraksi 1,6 persen pada kuartal pertama, ekonomi secara teknis akan tergelincir ke dalam resesi jika tidak kembali ke pertumbuhan positif pada akhir kuartal kedua, yang berakhir Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper