Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayora (MYOR) Siapkan Capex Rp2 Triliun untuk Ekspansi Pabrik Biskuit dan Wafer

Hingga April 2022, Mayora (MYOR) telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp310 miliar.
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Perseroan menyiapkan belanja modal (capex) Rp2 Triliun tahun ini untuk ekspansi pabrik biskuit dan wafer/mayoraindah.co.id
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Perseroan menyiapkan belanja modal (capex) Rp2 Triliun tahun ini untuk ekspansi pabrik biskuit dan wafer/mayoraindah.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2 triliun pada 2022.

Direktur Keuangan Mayora Indah Hendrik Polisar menjelaskan belanja modal perseroan diperkirakan sebesar Rp2 triliun. Sementara itu, realisasi capex hingga April 2022 telah mencapai Rp310 miliar.

"Seluruh belanja modal untuk tahun ini dipakai perluasan pabrik biskuit dan pabrik wafer," jelasnya dalam paparan publik, Selasa (28/6/2022).

Dia menjelaskan belanja modal sebesar Rp2 triliun hanya untuk tahun 2022. Adapun, total capex seluruhnya hingga Rp3,6 triliun yang dikeluarkan pada 2022 dan 2023.

Belanja modal tersebut berasal 1/3 dari dana internal. Sisanya, emiten berkode MYOR ini memanfaatkan pembiayaan eksternal berupa pinjaman dari beberapa perbankan. Pembiayaan dari perbankan ini guna memenuhi 2/3 kebutuhan pembiayaannya atau total Rp1,3 triliun pada 2022.

Emiten berkode MYOR ini menargetkan penjualan dapat menembus Rp30,69 triliun atau naik 10 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021. Adapun, perkiraan optimistisnya kinerja dapat tumbuh hingga 15 persen.

Di sisi lain, perseroan juga menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,3 persen menjadi Rp1,31 triliun pada 2022 dibandingkan dengan Rp1,21 triliun pada 2021. Hal ini seiring dengan peningkatan penjualan yang disertai kenaikan harga.

Hingga April 2022, penjualan MYOR telah mencatatkan kenaikan 6,2 persen menjadi Rp10,36 triliun. Sayangnya, laba bersih perseroan masih tergerus 44,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp450 miliar.

Laba bersih yang menurun akibat margin laba bersih yang turun menjadi hanya 4,3 persen dari 8,3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper