Bisnis.com, JAKARTA – Tren penurunan harga komoditas yang menjadi bahan baku produk olahan makanan dan minuman, bakal menjadi berkah tersendiri bagi PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).
Berkah itu salah satunya datang dari potensi melebarnya laba bersih yang diterima perseroan, setelah memutuskan menaikkan harga jual produknya pada April 2022 lalu.
Sekadar informasi, Mayora memutuskan menaikkan harga jual produknya lantaran tertekan oleh kenaikan harga komoditas yang menjadi bahan baku produk makanan dan minumannya. Komoditas itu antara lain, gula, tepung terigu, minyak kelapa sawit, dan kopi.
Direktur Mayora Indah Wardhana Atmadja mengatakan, penurunan harga komoditas bahan baku tersebut, perseroan akan memanfaatkannya dengan tidak menurunkan harga jual. Dengan demikian ketika biaya produksi lebih rendah, margin laba bersih perseroan akan meningkat.
"Biasanya di FMCG setelah harga komoditas kembali turun, biasanya perusahaan FMCG tidak akan segera memberikan penurunan harga ke pasar, justru akan berdampak positif ke bottom line perusahaan. Dengan begitu, margin lebih tinggi itu salah satunya berasal dari rencana-rencana kenaikan harga pada kuartal III dan kuartal IV," tuturnya, dalam paparan publik, Selasa (28/6/2022).
Selain itu, penurunan harga bahan baku tersebut, membuat emiten consumer goods tersebut menargetkan pertumbuhan kinerja antara 10—15 persen hingga akhir tahun.