Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel bahan bangunan pengelola Mitra10 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) menyiapkan sejumlah strategi menghadapi kenaikan tingkat suku bunga.
Jumlah liabilitas CSAP tercatat lebih besar dari besaran kas. Per 31 Desember 2021, total liabilitas CSAP mencapai Rp6,23 triliun, naik dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp5,56 triliun. Sementara itu, posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir 2021 hanya di angka Rp66,94 miliar.
Direktur Keuangan Catur Sentosa Adiprana Surjati Tanril menjelaskan pengeluaran belanja operasional perseroan terbesar berasal dari inventory barang dan piutang usaha. Dia mengatakan perseroan telah melakukan efisiensi sejak 2 tahun lalu.
“Kami sudah mengantisipasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed, kemungkinan suku bunga BI juga naik. Kami sejak 2 tahun lalu sudah melakukan efisiensi pada working capital sehingga kalau dilihat utang perbankan kami sudah jauh menurun, sudah terkontrol dibandingkan dengan sebelum pandemi,” kata Surjati dalam paparan publik, Rabu (22/6/2022).
Dalam hal pembiayaan ekspansi dengan kebutuhan investasi yang besar, dia melanjutkan perseroan menerapkan strategi penambahan toko di lokasi yang strategis. CSAP tercatat menyiapkan Rp600 miliar untuk belanja modal tahun ini dengan sumber pendanaan arus kas internal dan utang bank.
“Untuk investasi yang memerlukan modal yang besar, kami akan usahakan seperti Mitra10, mencari lokasi di mana sudah ada bangunan sehingga kami bisa efisiensi dengan bunga bank,” lanjutnya.
Baca Juga
Perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja dua digit tahun ini, seiring dengan strategi perseroan yang agresif melakukan ekspansi gerai.
Surjati mengharapkan realisasi kinerja penjualan dan laba sepanjang 2022 bisa sejalan dengan realisasi pada kuartal I/2022. Pada periode Januari—Maret 2022, penjualan CSAP naik 12 persen menjadi Rp3,93 triliun dan laba bersih naik 25 persen menjadi Rp79,33 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Kami berharap bisa tumbuh dua digit, di kuartal I/2022 top line naik 12 persen secara tahunan dan laba naik sekitar 24 persen. Kami harap kinerja ini konsisten sampai akhir tahun,” kata Surjati.