Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mark Dynamics (MARK) Ekspansi Pabrik Sanitasi Toilet Duduk, Penjualan Bakal Melejit

Mark Dynamics Indonesia (MARK) akan membangun pabrik alat sanitasi di samping pabrik Dalu 2 untuk memproduksi toilet duduk, dengan rencana capex Rp280 miliar.
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) dinilai dapat meningkatkan kinerja tahun ini berkat sejumlah katalis.

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo memaparkan, salah satu katalis yang dapat mendongkrak kinerja Mark Dynamics yaitu produksi sarung tangan yang masih akan terus berlanjut.

“Kami percaya bahwa pesanan penjualan akan terus masuk, karena produsen sarung tangan melanjutkan produksi mereka di tengah pandemi yang sedang berlangsung,” jelas Handiman dalam risetnya, Rabu (22/6/2022).

Pertumbuhan permintaan sarung tangan akan normal menjadi 15 persen hingga 20 persen per tahun, setelah melonjak secara signifikan selama pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, perseroan juga melakukan inovasi produk cetakan sarung tangan yang tipis dan ringan, dengan fitur konduksi termal lebih tinggi sehingga lebih hemat energi bagi produsen sarung tangan.

Saat ini, produk tersebut sudah mencapai 20 persen dari total produksi, dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini.

Inovasi tersebut apabila diiringi dengan harga jual rata-rata (ASP) yang lebih tinggi maka akan menghasilkan margin yang lebih tinggi.

“Ditambah dengan bahan premium perusahaan dibandingkan dengan para pesaing, kami percaya MARK layak mendapatkan ASP dan margin yang unggul,” imbuh Handiman.

Adapun katalis lainnya berasal dari pembangunan pabrik peralatan sanitasi dan pabrik alat penyemprot (sprayer).

Rencananya, perseroan akan membangun pabrik alat sanitasi di samping pabrik Dalu 2 untuk memproduksi toilet duduk, dengan rencana capex Rp280 miliar. Pabrik tersebut diproyeksikan dapat memproduksi 1.700 unit per hari, atau sekitar 51.000 unit per bulan.

Pabrik alat sanitasi ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari 3 persen menjadi 10 persen.

“Spesifikasi yang unik dari pencetak sarung tangan dan masa penggunaan yang terbatas akan mendorong loyalitas pelanggan, serta pesanan yang berkelanjutan,” imbuh Handiman.

Sebagai catatan, pada 2021 MARK membukukan pertumbuhan pendapatan yang meningkat 111,1 persen secara tahunan menjadi Rp1,2 triliun, dengan laba bersih Rp390,9 miliar.

Pada kuartal I/2022, MARK mencatatkan pendapatan yang meningkat 66 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp361,2 miliar dan laba bersih tumbuh yang naik 80,5 persen secara tahunan menjadi Rp125,1 miliar.

Kinerja keuangan perseroan dianggap menjanjikan karena telah mengamankan pesanan penjualan hingga Agustus mendatang.

Adapun katalis lainnya yakni depresiasi rupiah terhadap dolar AS baru-baru ini yang menurut Handiman, memiliki dampak minimal pada margin di tengah impor bahan baku.

Pasalnya, pendapatan perseroan menggunakan dolar AS sehingga mendapat dilindungi oleh kebijakan lindung nilai alami.

Sebelumnya, Presiden Direktur MARK Ridwan Goh mengatakan, perseroan telah menerapkan strategi dari sisi produksi dan efisiensi sepanjang kuartal I/2022 sehingga mampu meningkatkan kinerja.

"Jadi bukan tidak mungkin MARK melipatgandakan kinerja seiring berjalannya tahun 2022," kata Ridwan beberapa waktu lalu.

Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (22/6/2022) saham MARK terkoreksi 5,99 persen atau setara 65 poin dan membawanya parkir di zona merah senilai 1.020.

Saham dengan kapitalisasi pasar Rp3,88 triliun tersebut diperdagangkan dengan P/E ratio 8,65 kali, dan sempat bergerak di kisaran 1.015 hingga 1.095.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper