Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berlanjut menguat pada perdagangan Rabu (22/6/2022) ini tembus 7.100 setelah pada perdagangan Selasa menguat tipis 0,97 persen kembali ke atas 7.000.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan penguatan IHSG seiring rebound yang cukup besar dari Indeks DJIA sebesar 2,15 persen serta didorong penguatan harga beberapa komoditas seperti batu bara 3,47 persen mendekati level US$400 kembali,minyak yang kembali menguat sebesar 0,28 persen, dan nikel menguat sebesar 0,70 persen.
Di lain pihak, turunnya harga CPO di hari kelima sebesar 0,97 persen mendekati level 5.000 ringgit Malaysia, timah turun sebesar 1,23 persen, dan emas turun 0,31 persen menuju level US$1.800 per ons di tengah berlanjutnya kejatuhan harga obligasi akibat berlanjutnya kenaikan yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun yang saat ini mendekati level 7,7 persen berpotensi menjadi sentimen negatif bagi kenaikan IHSG dalam jumlah besar.
Pada hari ini, MNC Asset Managemenet mencermati saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) setelah perseroan membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp12,4 triliun atau melonjak 56,76 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau 29, 12 persen dari target sampai akhir tahun 2022 sebesar Rp42,57 triliun.
Selanjutnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) setelah Perseroan mencatat pendapatan mencapai Rp 7,6 triliun atau tumbuh 11 persen YoY. Kemudian, PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) yang meningkatkan target kapasitas pengapalan batu bara sebanyak 4,5 juta metrik ton (mt), lebih tinggi 27,42 persen dari realisasi pendapatan tahun lalu di kisaran Rp3,92 triliun di tengah kenaikan harga batu bara.
Edwin memperkirakan hari ini IHSG akan bergerak di kisaran 6.991 – 7.103, dan untuk rupiah di kisaran Rp14.760 - Rp14.835.
Baca Juga
Adapun, rekomendasi beli diberikan untuk saham berikut ini, PTBA, MDKA, ICBP, EXCL, BBNI, ISAT, INCO, ITMG, ANTM, JPFA, SMGR.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.