Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa kelistrikan PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) berencana melakukan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). ARKO akan menawarkan sahamnya di kisaran harga Rp286-Rp310 per saham.
Dalam prospektusnya, ARKO akan melepas sebanyak-banyaknya 579,9 juta saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan jumlah tersebut, ARKO diperkirakan dapat meraup dana sejumlah Rp165,8 miliar hingga Rp179,7 miliar.
"Dana hasil penawaran umum sekitar 63 persen akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal pada perusahaan anak," tulis manajemen dalam prospektus, dikutip Senin (20/6/2022).
Kemudian, sekitar 29 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Energi Baru, dan 17 persen sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Tenaga Matahari.
Adapun sisa hasil penawaran umum akan digunakan perseroan untuk pelunasan pinjaman jangka pendek dari ACEI Singapore Holding Private Ltd.
Perkiraan jadwal masa penawaran awal ARKO adalah pada 20-28 Juni 2022, dengan perkiraan tanggal efektif 30 Juni 2022. Lalu, perkiraan masa penawaran umum pada 4-6 Juli 2022, perkiraan tanggal penjatahan 6 Juli 2022, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 Juli 2022, dan perkiraan tanggal pencatatan di BEI pada 8 Juli 2022.
Baca Juga
Adapun penjamin pelaksana emisi efek dari penawaran umum ini adalah PT Lotus Andalan Sekuritas yang merupakan pihak terafiliasi dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Sebagai informasi, ARKO merupakan emiten yang berfokus pada pembangkit tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan yang berasal dari aliran air atau pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
